Kelangkaan solar bersubsidi seperti “benang kusut”

Anggota Komisi III DPRD Kalsel, Agus Mulia Husein.(ist)(kalselpos.com)

Banjarmasin, kalselpos.com – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Agus Mulia Husein mengungkapkan, mengatasi persoalan solar bersubsidi yang sulit didapat di SPBU seperti mengurai benang kusut.

Kondisi ini selain harganya murah sehingga banyak peminatnya, namun jika ditelusuri seiring terjadi kelangkaan solar ini salah satunya dikarenakan aktifitas pertambangan sudah mulai ramai dan secara kontinyu kegiatan sektor tambang ini memberikan andil besar.

Bacaan Lainnya

“Rumusnya adalah jika aktifitas tambang ramai maka otomatis permintaan solar subsidi ini pasti meningkat,” ujar Agus kepada kalselpos.com, Selasa (13/07).

Terlebih ujarnya, mobilitas truk angkutan sekarang ini semakin meningkat baik armada lokal maupun yang dari luar daerah untuk mengangkut barang kebutuhan masyarakat, tentunya para supir truk pasti membeli BBM solar bersubsidi.

“Sebagai anggota legislatif permasalahan ini memang sangat sulit diatasi karena terlebih hal ini sudah menjadi keluhan para asosiasi angkutan truk,” aku Agus.

Ia hanya meminta ditingkatkannya pengawasan di lapangan karena keterangan Pertamina dan Hiswana Migas quota solar ini sudah sesuai permintaan atau jatahnya.

Menurut politisi PAN ini,
Kelangkaan solar bersubsidi bukan baru saja terjadi, ia menyebut itu masalah “klasik” namun faktanya sulit diatasi.
Sementara bagi pengusaha angkutan truk sangat bergantung dengan ketersediaan solar ini demi kelancaran transportasi jasa angkutan, jika terhambat maka sangat menyita waktu, tenaga dan biaya.

“Para supir harus bermalam di sepanjang jalan menuju SPBU hanya ingin mendapatkan solar,” tukas Agus.

(Aplikasi Kalselpos.com)

Pos terkait