Investor Bali pernah mencari kerajinan Anyaman tradisional Purun ke Batola

Kabid Perdagangan Disbunak Batola, Amina Oktriyana, S.Hut.(mul)

Marabahan, kalselpos.com – Kerajinan anyaman purun salah satu kebudayaan asli masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang kini sudah langka pengrajinya.

Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Amina Oktriyana, S.Hut mengungkapkan, sebenarnya kerajinan anyaman tradisional dari bahan purun ini sudah banyak peminatnya, diantaranya dari investor Provinsi Bali datang ke Kabupaten Batola pada tahun 2020.

Bacaan Lainnya

“Investor dari Bali itu datang ke Batola untuk mencari kerajinan anyaman dari bahan purun. Karena terkendala SDM dan bahan bakunya, maka kita tidak bisa mengabulkan permintaan mereka,”ujar Nana sapaan akrab Kabid Perkebunan Disbunak Batola itu saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Nana mengatakan, purun adalah sejenis tumbuhan rumput liar yang tumbuh subur di wilayah basah rawa bergambut.

Selain dianyam dibikin tikar, purun juga bisa dijadikan bahan baku kerajinan lain, seperti membuat tas, dompet dan lainnya, sebab, selain unik juga dianggap tahan lama, dan nyaman saat digunakan.

Tanaman purun itu ada dua jenis, yaitu purun tikus dan purun danau. Untuk purun tikus lebih halus strukturnya dan teksturnya, sehingga mudah dibuat kerajinan yang di kombinasi dengan kain, bisa dibuat tas, dompet, dan banyak lagi jenis kerajinan lainya yang dibikin.

Menurut Nana, bagi masyarakat desa yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Ije Jela ini menganyam tikar purun bukan hanya untuk mencari nafkah, tapi juga untuk menjaga tradisi leluhur yang hingga kini terus dilestarikan, namun terancam punah, baik bahannya maupun pengrajinnya.

“Tanaman purun di Batola ini berpotensi ada di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Belawang, Bakumpai, Kuripan, Tabukan dan Marabahan,”sebutnya.

kalselpos.com: Berita Terkini Kabar Terbaru Hari ini

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

 

Pos terkait