Kandangan, kalselpos.com– Guna mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Bupati Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry, meminta semua camat untuk melihat dan memetakan potensi-potensi karhutla tahun lalu dan tahun ini, sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran.
Hal itu disampaikan Bupati Fikry, Senin (15/3) saat apel gabungan kesiapan bencana alam karhutla, di lapangan Lambung Mangkurat, Kota Kandangan.
“Cek semua alat pemadam kebakaran portable yang dimiliki desa, dan kendaraan yang dimodifikasi oleh Polres HSS untuk mengatasi bencana karhutla,” ujar Bupati Fikry.
Pesan pak Presiden RI, kata bupati, kebakaran jangan sampai api membesar dan begitu ada titik api muncul segera dipadamkan, dan jangan menunggu lagi dari pihak kabupaten. “Jika titik api muncul langsung padamkan, agar api tidak membesar,” ujarnya.
Insya Allah, ucap bupati, bencana karhutla bisa ditangani bersama melalui 144 Desa dan 4 kelurahan titik api yang muncul bisa dipadamkan. “Dan masyarakat jangan membakar lahan untuk membuka lahan pertanian, karena dilarang oleh undang-undang,” ujarnya,
Sementara itu, Kapolres HSS, AKBP Siswoyo, mengatakan akan menindak tegas pelanggar pidana kebakaran lahan, dengan ancaman maksimal 15 tahun dan denda Rp.1 miliar.
Menururnya, tindak tegas dilakukan karena membakar hutan dan lahan dampaknya sangat merugikan masyarakat. “Jadi jangan membakar hutan dan lahan, karena akan tindak tegas,” tandasnya.
Ia mengatakan dalam penanganan karhutla ini perlu dilakukan dengan semua pihak terkait, seperti BPBD, TNI, Polri, perusahaan, relawan dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi terjadinya karhutla. “Dalam penanggulangan karhutla ini kita utamakan pencegahan dini. Pencegahan dini lebih efektif daripada memadamkan api yang sudah membesar,” ujarnya.
kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional
Download aplikasi kalselpos.com versi android kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com
Penulis : Sofan
Editor : Wandi
Kebijakan Redaksi kalselpos.com
Redaksi berhak menghapus dan atau menutup komentar yang dinilai tidak etis.
Penulis Komentar tidak etis bertanggung jawab penuh atas akibat hukum yang ditimbulkannya
