Didemo soal penyegelan Pelaihari City Mall, Sekda Tala jadi ‘emosional’

Puluhan massa dari Koalisi LSM Kalsel menyampaikan aksi demo di depan Kantor DPRD Tala, Senin siang.(Anas Aliando)

Pelaihari, kalselpos.com– Puluhan massa yang menamakan diri Koalisi LSM Kalsel bersatu menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Kabupaten Tanah Laut (Tala), Senin (19/10/2020).

Dalam aksinya, massa menanyakan tentang penyegelan Pelaihari City Mall yang dilakukan Pemkab Tala.

Bacaan Lainnya

“Kenapa disegel, itu menghambat investor lokal untuk berusaha di banuanya sendiri,” ujar Aliansyah  koordinator aksi yang juga  Ketua LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Perlemen (KPK/APP) Kalsel dalam orasinya.

Kepada pemerintah, daerah dalam hal ini Bupati Tala diminta untuk menegakkan Perda dan jangan tebang pilih.

“Bangunan sarang burung walet marak di permukiman tidak sesuai dengan tata ruang. Kemudian maraknya tambang galian C di Tanah laut yang banyak tidak berizin, ini kenapa tidak ditertibkan,” ujar Aliansyah.

Massa ditemui Sekda Tala, Dahnial Kifli, mewakili Bupati Sukamta, Wakil DPRD Tanah Laut, Edy Purwanto, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Pelaihari dan Kasi Intel Polres Tanah Laut.

Menanggapi tuntutan massa, Dahnial Kifli menjelaskan, Pemda Tala tidak ada sedikitpun menghalangi investor untuk berusaha di Tanah Laut.

“Kenapa Pelaihari City Mall kami segel karena izinnya belum lengkap,  juga pajak tidak dibayar selama dua tahun. Kalau izin dilengkapi dan pajak dibayar maka segel kami buka dan silahkan pembangunan dilanjutkan,” ungkap Dahnial Kifli.

Aksi sempat sedikit memanas dan terjadi adu argumen antara Sekda Tala dan perwakilan massa.

Bahkan Sekda sempat emosional dengan menendang tiang micropon yang ada di depan, sehingga mengenai salah satu pendemo.

Karuan saja situasi makin memanas dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sekda Tala langsung digiring aparat kepolisian dan Satpol PP masuk ke dalam kantor dewan.

Melihat salah satu rekannya terkena  benturan tiang micropon dan  mengakibatkan kaki rekannya memar, massa tidak terima dan berniat melaporkan ke Polda Kalsel.

“Sikap yang diambil Sekda bukan negarawan tapi preman pasar,” ujar Aliansyah.

Sekda Tala, Dahnial Kifli mengaku kejadian adalah spontan dan tidak ada diperkirakan sama sekali.

“Saya minta maaf kepada teman-teman LSM atas inseden yang terjadi. Sebaiknya kita bicarakan dan musyawarahkan. Namun kalau teman – teman LSM mau menempuh jalur hukum, itu hak mereka dan kita siap saja menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi,” tandasnya.

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang CE

Pos terkait