Kalsel akan Ekspor Jagung ke Brunei dan Malaysia

Kadis TPH Kalsel, Syamsir Rahman (kiri) menanam jagung bersama Bupati Tanah Laut, Sukamta di Desa Banua Lawas Kecamatan Takisung.(Anas Aliando)

Banjarbaru,kalselpos.com– Melihat potensi lahan yang luar biasa untuk perkebunan jagung, Pemprov Kalsel optimis akan bisa mengekspor jagung ke luar negeri.

“Kita sangat optimis apabila perkebunan jagung dikelola dengan baik, kita bisa ekspor jagung ke luar negeri, misalnya ke negara tetangga dulu seperti Brunei dan Malaysia,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman kepada kalselpos.com usai menghadiri panen raya benih jagung hibrida varietas JH37 berbasis korporasi petani di Desa Banua Lawas, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (13/10/2020).

Bacaan Lainnya

Syamsir sangat optimis dalam waktu yang tidak terlalu lama ekspor jagung akan segera terwujud karena Kalsel mempunyai lahan lebih dari 300 ribu hektar yang jika ditanami jagung  bisa menghasilkan 2,1 juta ton.

“Potensi di Tanah Laut saja lebih dari 50 ribu ton, belum lagi di daerah lainnya seperti Kabupaten Banjar, Kotabaru dan Tapin. Jadi kita sangat optimis bisa ekspor jagung,” ujarnya.

Disampaikannya, yang menjadi kendala selama ini adalah soal bibit. Dimana bibit jagung yang ditanam petani hamlir semuanya berasal dari produk luar sehingga harganya lumayan mahal.

“Karena kita sudah punya bibit unggul dari hasil produksi lokal, maka biaya bisa ditekan sehingga petani bisa lebih banyak diuntungkan,” terangnya.

Syamsir berujar, pihaknya tidak hanya fokus memperhatikan sektor hulunya saja namun juga sampai ke hilir. “Kedepan kita juga akan bangun pabriknya. Artinya jagungnya siap pabriknya juga siap,” ungkapnya.

Pemprov Kalsel, lanjut Syamsir, tidak hanya fokus ke Kabupaten Tanah Laut saja untuk mengembangkan perkebunan jagung secara besar besaran. “Kabupaten Banjar dan Tapin potensi jagungnya sama dengan Kabupaten Tanah Laut. Jadi kita akan tanam jagung secara besar – besaran memanfaatkan lahan yang begitu luas,” bebernya.

Syamsir menambahkan, Pemprov Kalsel akan membagi beberapa klaster atau sentra di berbagai daerah sesuai potensi yang ada.

“Untuk Batola, Banjar, HST, HSS kita jadikan klaster padi. Sedangkan yang lainnya kita jadikan klaster jagung,” tandasnya.

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang CE

Pos terkait