Banjarmasin , kalselpos.com – Kendati di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, titik api yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Banjarmasin mulai terdeteksi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, titik api sempat terdeteksi di kawasan Basirih Selatan, Kota Banjarmasin pada Rabu (26/8/2020) sore.

Kepala BPBD Kota Banjarmasin M Hilmi mengatakan, beruntung kebakaran lahan tersebut masih berskala kecil, sehingga hanya membakar lahan seluas ± 0,1 hektar.
“Kebakaran lahan yang pertama itu disebabkan karena pembakaran sampah, yang dibakar di lahan kosong dan tidak produktif,” ungkapnya saat ditemui awak media di lobby Gedung Balaikota Banjarmasin, Senin (31/8/2020).
Kendati demikian, bukan berarti BPBD Kota Banjarmasin lengah. Menurut Hilmi, pihaknya bersama unsur TNI-Polri akan mendirikan posko bersama sekaligus sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan, khususnya lahan pertanian.
“Terutama masyarakat yang memiliki lahan pertanian, mereka saat ini tengah panen, dan biasanya jerami-jerami itu mudah terbakar,” imbuhnya.
Ia membeberkan, BPBD Kota Banjarmasin sendiri memprediksi, ada tiga wilayah di Kota Seribu Sungai ini yang memiliki potensi terjadinya karhutla. Pertama, kawasan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, yang berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
“Kemudian kawasan Sungai Lulut yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar. Serta di kawasan selatan Banjarmasin seperti di Mantuil,” terang Hilmi.
Oleh karena itu, saat ini status siaga darurat karhutla sudah ditetapkan oleh BPBD Provinsi Kalsel di empat kabupaten dan kota di Kalsel. Seperti Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala dan Kota Banjarbaru.
“Jadi status untuk Kota Banjarmasin nanti menyusul,” pungkasnya.
kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional
Download aplikasi kalselpos.com versi android kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com
Penulis : Zakiri