Dinas Perikanan Tanbu adakan pelatihan pengolahan Pupuk Hayati

Pelatihan pengolahan pupuk hayati dari rumput laut di Desa Batulicin Irigasi, Tanbu.(ist)

Batulicin, kalselpos.com– – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Perikanan bekerjasama dengan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRPPBKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah mengadakan pelatihan penerapan teknologi adaptif lokasi hasil riset pupuk hayati.

Adapun pelatihan ini dilaksanakan di Desa Batulicin Irigasi Kecamatan Karang Bintang, pada 26 hingga 29 Agustus 2020 kemarin. 

Bacaan Lainnya
. Budi daya rumput laut salah mata pencaharian masyarakat di Tanbu.(Ist)

Disampaikan, plt Kepala Dinas Perikanan Tanbu, Yulian Herawati kepada Kalselpos, Senin (31/8) siang, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang cara pengolahan pupuk hayati yang berasal dari hasil laut yakni jenis rumput laut.

“Pelatihan diikuti 20 orang atau peserta berasal dari warga desa, HIPMI, HIPMIKINDO, dan UMKM,” terangnya. 

Dijelaskan Yulian Herawati, untuk rumput laut yang digunakan sebagai bahan utama adalah jenis Eucheuma Cottoni, Sargassum dan Gracilaria.

“Untuk anggaran biaya yang diperlukan sebagai bahan pembuatan pupuk hayati melalui metode tersebut sangat terjangkau dengan kisaran antara Rp 2.000 – Rp.2.500 per kg,” ujar Yuliana. 

Sementara pada pembuatan pupuk hayati ini srbut Yuliana, bisa menghasilkan 2 jenis produk yaitu, pupuk hayati cair dan pupuk hayati padat. untuk waktu pembuatannya pun tidak lama hanya 15 hari dengan proses fermentasi.

Secara ekonomi biaya ini sangat murah dan terjangkau bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikannya. Sebab papar Kadis Perikanan ini, semua bahan yang diperlukan sangat mudah dan tersedia disini.

Adapun bahan-bahan yang diperlukan sebutnya lagi, selain rumput laut diantaranya seperti tepung ikan, tepung cangkang rajungan atau tepung kulit udang, kotoran sapi (kohe) dan abu tandan sawit.

Ia menambahkan untuk hasil dari pengolahan pupuk ini salah satunya bisa diaplikasikan ke tanaman jahe, yang mampu mempercepat pertumbuhan dan pembentukan tunas.

“Program ini bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat Tanah Bumbu. Hingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi substitusi atau pergantian dari pupuk kimia ke pupuk hayati,” tandasnya. 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

Penulis: Kristiawan
Editor: Bambang CE

Pos terkait