Marabahan, kalselpos.com – Sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Agama RI Nomor 18/2020 yang memperbolehkan penyelenggaraan salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban dengan memperhatikan protokol kesehatan. Maka seluruh masjid Kota Marabahan, Ibukota Kabupaten Barito Kuala (Batola), menyelenggarakan Salat Iduladha 1441 Hijriyah, Jumat (31/07/2020).
Meski begitu, demi menghindarkan hal-hal tak diinginkan Bupati Batola Hj Noormiliyani AS hanya menyelenggarakan salat Iduladha di rumah pribadinya di Desa Bahalap Kecamatan Marabahan.
Salat Iduladha di Masjid Agung Al-Anwar Marabahan diwakilkan kepada Wabup H Rahmadian Noor.
“Karena pandemi Covid-19 maka salat Iduladha 1441 H ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang pelaksanaannya mengikuti anjuran pemerintah dengan memperhatikan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, tak bersentuhan atau bersalaman, serta membawa sajadah dan perlengkapan ibadah sendiri,” tutur Wabup.
Sebelumnya, wabup yang akrab disapa pak Rahmadi itu menyampaikan ucapan selamat Iduladha dan permohonan maaf Bupati Hj Noormiliyani AS dan dirinya beserta seluruh jajaran kepada para jamaah yang mengikuti salat Id.
“Dalam kesempatan berbahagia ini atas nama pribadi dan keluarga saya dan Bupati Hj Noormiliyani AS beserta seluruh jajaran Pemkab Batola mengucapkan selamat Idul adha 1441 Hijriyah, Minal Aidin wal Faidzin mohon maaf lahir dan Batin,” katanya.
Terkait pelaksanaan hari raya Iduladha, mantan anggota DPRD Batola itu mengatakan, 10 Zulhijah merupakan hari besar kemanusiaan dan keimanan yang ditandai penyembembelihan hewan kurban untuk mengenang peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS menerima wahyu Allah yang memerintahkan untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS.
Peristiwa itu ternyata, sebutnya, mengandung hikmah ujian amat berat yaitu kepatuhan atas perintah Allah serta kepedulian terhadap sesama dalam upaya membangun kebersamaan dan pemerataan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pelaksanaan salat Iduladha di Masjid Agung Al-Anwar ini bertindak sebagai Khatib Ustaz Abdul Kadar, imam Ustaz HbM Jabir, dan muadzin Wahyu.
Dalam penyelenggaraannya panitia menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, berwudhu dari rumah, mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ke masjid, membawa sajadah sendiri, tidak bersalaman, mengatur jarak, disarankan tidak membawa anak usia 12 tahun ke bawah.
Adanya pembatasan ini sehingga jamaah yang hadir terlihat lebih sedikit dibandingkan pelaksanaan salat Id sebelum-sebelumnya.
Terlebih bagi jamaah perempuan terlihat jauh lebih sedikit dan hanya menempati sebelah kiri pelataran masjid.
Khatib Ustaz Abdul Kadar mengajak seluruh jamaah dan masyarakat di hari yang baik dan penuh berkah ini untuk memohonkan doa kepada Allah SWT agar mengangkat wabah Covid-19 dari permukaan bumi.
Terkait pelaksanaan ibadah kurban pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq, menurut Abdul Kadar, merupakan salah satu amalan sangat dianjurkan dari Islam.
Bahkan dalam Alquran disebutkan menyembelih hewan kurban merupakan syiar Allah yang selayaknya diagungkan oleh seluruh kaum muslimin.
“Siapa pun yang mengagungkan syiar-syiar Allah bearti menunjukan yang bersangkutan bertaqwa kepada Allah SWT,” pungkasnya
kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional
Download aplikasi kalselpos.com versi android kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com
Penulis : Muliadi
Editor : Muliadi