Derita Seniman Musik Dangdut di tengah Pandemi

. Seniman musik dangdut berharap bantuan pemerintah ditengah pandemi Covid-19.(Anas Aliando)

Banjarmasin,kalselpos.com – “Satu hati, satu rasa, satu negeri… Indonesia. Aku cinta, kamu cinta, kita cinta… Indonesia. Deritamu deritaku, gembiramu gembiraku, tangismu juga tangismu, tawamu juga tawaku…”

Bacaan Lainnya

Lagu berjudul  Kita adalah Satu, karya cipta raja dangdut Rhoma Irama itu mengalun merdu dibawakan Rolly Irawan, vokalis Surya Arina Group Banjarmasin di markas group musik dangdut kenamaan itu, Gang Cendrawasih, Kelayan A Banjarmasin, Minggu (26/7/2020) siang.

Di gang sempit yang diapit rumah penduduk itu, puluhan seniman musik dangdut berkumpul. Selain melepas kerinduan, mereka juga saling curhat berbagi keluh kesah karena sudah empat bulan ini tak ada lagi job menyanyi.

 

“Pandemi virus corona benar-benar memukul perekonomian masyarakat. Termasuk juga para pekerja hiburan yang selama ini menggantungkan hidup lewat kelompok-kelompok dangdut orkes melayu,” ujar Owner Surya Arina Group, Din Jaya berkeluh kepada kalselpos.com disela kegiatan pertemuan.

Dengan raut wajah nanar, Din melanjutkan, hampir seluruh pekerja hiburan orkes melayu dangdut Surya Arina kini menganggur.

Adanya larangan berkumpul, aturan sosial hingga physical distancing serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan Orkes Melayu kebanggaan publik dangdut Banua itu nyaris gulung tikar. Puluhan kontrak manggung yang sudah diteken dengan nilai hingga ratusan juta rupiah pun terpaksa batal.

“Sekarang semua jadi pengangguran. Untuk mengisi kesibukan hanya bisa latihan di rumah sendiri-sendiri,” kata Din Jaya.

Bahkan, lanjut Din Jaya, demi menyambung hidup,  ada yang  menjual sebagian alat musik, jualan kue hingga jadi kuli bangunan. “Mau apalagi, desakan ekonomi,” ujarnya getir.

Mengenai job yang sudah diterima sebelum ada pandemi, ia menyebut ada puluhan. Hingga harapan dan angan-angan kini sirna usai dihantam pandemi virus corona.

“Job yang batal sampai bulan depan ada belasan titik, belum yang ditunda. Jadi kalau dihitung-hitung kerugian selama ini ya ratusan juta,” ujar Din Jaya.

Namun Din sangat menyayangkan, perhatian pemerintah baik itu gubernur, bupati dan walikota begitu minim.

“Kami berharap pada pemerintah untuk mengambil kebijakan untuk segera membantu, jangan menunggu sampai ada tangisan. Ini tanggung jawab pemerintah. Jangan peduli kami pada saat Pilkada saja,” harap Din Jaya.

Bersama sesama kawan senasib, Din tak berputus asa. Dirinya yakin, pandemi akan segera berakhir sehingga aktivitas sebagai seniman musik dangdut kembali normal.

“Bunga sekarang merana dan layu, karena kumbang tak lagi merayu…”
Lagu berjudul Matahariku yang biasa dibawakan Noor Halimah itu menyeruak nyaring didendangkan Ani  Bulgari, vokalis cantik Surya Arina Group, mengantarkan sang mentari tenggelam di telan sungai Barito.

kalselpos.com : Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Banjarmasin Kalsel Kalimantan Nasional dan Dunia

Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang

Pos terkait