Rahmadian Noor : Masyarakat Harus Dukung Penanggulangan Karhutla

Epaper Kalselpos - 1187 Edisi Selasa 21 Juli 2020

 

  • ADV BARITO KUALA

 

Bacaan Lainnya

 

Rahmadian Noor : Masyarakat Harus Dukung Penanggulangan Karhutla

Selain dari Polres dan Kodim, penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) harus didukung masyarakat termasuk perusahaan khusus perkebunan.

Marabahan, K. Pos – Ungkapan itu dilontarkan Wakil Bupati Barito Kuala (Batola), H Rahmadian Noor saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor dalam rangka antisipasi dan kesiapsiagaan bencana Karhutla yang digelar di Aula Mufakat Kantor Bupati Batola.

“Masyarakat yang pertama mengetahui kejadian di lapangan, hendaknya tak sekedar menginformasikan, namun juga turut melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan sebelum petugas datang di lokasi,” pintanya, (15/7/20).

Rahmadi menginginkan, melalui rakor yang diselenggarakan juga dibicarakan standar operasional prosedur (SOP) yang bisa menjadi kesepakatan dalam kaitan teknis pelaksanaan di lapangan. 

“Biasanya masyarakat desa lebih cepat mengetahui berbagai kejadian dan peristiwa di lapangan,” sebutnya sembari mengingatkan, jika pihak desa membutuhkan alat bisa berkoordinasi ke BPBD, siapa tahu ada alat yang bisa dipinjam pakaikan.

Adanya pemetaan lahan dengan potensi tinggi, sedang dan rendah. Ia juga berharap menjadi pembahasan, termasuk pelarangan secara tegas terhadap pembukaan lahan dengan cara dibakar.

Selain itu, manajemen yang rapi dalam penanganan juga sangat diharapkan, sehingga penggulangan di salah satu lokasi tidak mengabaikan kejadian di tempat yang lain. 

“Pembagian armada dan anggota hendaknya dilakukan sedemikian rupa serta mewaspadai titik-titik rawan,” sarannya.

Sehingga, lanjutnya, kedepannya lebih baik mengutamakan pencegahan dan edukasi masyarakat dari pada sibuk memadamkan. 

Rahmadi mengaku bersyukur adanya informasi BMKG yang menyatakan kemarau tahun ini tergolong kemarau basah, agar  kebakaran tak separah tahun lalu.

Mengingat, efek dari kebakaran tergolong luar biasa, terutama terhadap kesehatan serta ekonomi masyarakat jika terjadi kabut asap yang bisa mengganggu aktivitas rutin keseharian. 

Kalak BPBD Batola, Sumarno menambahkan, BMKG memperkirakan musim kemarau tahun ini akan masuk antara bulan Agustus dan September. 

“Koordinasi dilakukan harus lintas sektor, mengingat penanggulangan yang dilakukan membutuhkan berbagai pihak,” ujar Sumarno.

Dalam Rakor tersebut,  juga dihadiri Kapolres Batola AKBP Lalu Muhammad Syahrir Arif, Dandim 1005 Marabahan diwakili Danramil Barambai Kapten Inf Syahrian Noor, perwakilan perusahaan, pimpinan organisasi, serta para anggota Damkar ini, (mul)

 

Pos terkait