9 Hari Dirawat, Perawat di Banjarmasin Wafat Akibat Covid-19

Satu perawat di Kota Banjarmasin gugur akibat terpapar Covid-19 (Hafidz)

Banjarmasin, kalselpos.com – Kabar duka kembali datang dari tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah virus corona akibat Covid-19 di Kota Banjarmasin

Kabar duka tersebut berasal dari Akhmad Djailani, seorang perawat sekaligus survaillance di Puskesmas Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat. Ia dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, Sabtu (11/7/2020) malam.

Bacaan Lainnya

Wafatnya pria berusia 52 tahun itu menambah panjang catatan hitam dalam kasus tenaga medis yang meninggal lantaran terpapar virus yang menginfeksi saluran pernafasan manusia itu.

Sehingga total tenaga medis yang wafat dalam perjuangannya menangani kasus Corona di Kota Seribu Sungai itu berjumlah 6 orang. Yakni 4 dokter dan 2 perawat di Banjarmasin.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Machli Riyadi mengatakan, bahwa sebelum meninggal dunia, perawat satu ini telah menjalani perawatan selama 9 hari di ruang isolasi rumah sakit.

“Beliau sempat dirawat di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin selama 2 hari, setelah itu dipindahkan ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin sejak hari Minggu (5/7/2020),” ucapnya pada kalselpos.com.

Machli membeberkan, Akhmad Djailani diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari Senin (6/7/2020). Namun dari rekam medis, petugas kesehatan tidak menemukan penyakit lain atau komorbid yang menyertai wafatnya pahlawan kesehatan Bumi Kayuh Baimbai itu.

Machli menuturkan, semasa hidupnya, mendiang merupakan petugas medis yang gigih dalam menjalankan tugasnya.

“Sudah puluhan tahun beliau menjadi perawat, beliau memiliki dedikasi yang sangat tinggi. Kami sangat kehilangan, kita hanya bisa mendoakan beliau semoga syahid dan menjadi penghuni surga,” imbuh mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang Lihum itu.

Untuk rencana salat jenazah sendiri, machli melanjutkan, almarhum akan disalatkan besok pagi (Minggu 12 Juli 2020) pagi di halaman Instalasi Jenazah Rumah Sakit Ulin Kota Banjarmasin.

Agar tak semakin banyak tenaga medis yang gugur, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin itu pun menghimbau agar para petugas selalu mengutamakan keselamatan selaman bertugas melakukana tracing dan tracking pasien Covid-19.

“Selalu memperketat diri dengan APD, karena ini sudah menjadi tugas kita bersama,” tandasnya.

kalselpos.com : Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Banjarmasin Kalsel Kalimantan Nasional dan Dunia

Penulis : Hafidz
Editor : Zakiri

Pos terkait