Protokol Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19

Ilustrasi sapi yang dijadikan sebagai hewan kurban (net)

Banjarmasin,kalselpos.com – Perayaan hari Idul Adha yang setiap selalu melakukan pemotongan hewan kurban dalam pelaksanaannya kali ini diprediksi masih dalam suasana pandemi CoVID-19. Khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menanggapi hal itu, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel ternyata sudah memiliki panduan khusus dari Kementerian Pertanian RI dalam penerapan protokol saat pelaksaan pemotongan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha nanti.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, drh. Suparmi mengatakan, bahwa untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban di era pandemi saat ini memang ada pemotongan khusus.

“Jadi hanya petugas saja yang boleh berhadir, itupun dengan memakai APD (alat pelindung diri) yang lengkap,” ucapnya saat ditemui awak media, beberapa waktu lalu.

Bahkan saat pembagiannya pun juga diatur agar selalu menerapkan protokol kesehatan. “Bagi warga yang ingin mengambil daging kurban tidak diperbolehkan untuk berkerumun, jadi akan diatur waktunya,” tambahnya.

Ia mengaku, bahwa pihaknya sudah membagikan seluruh panduan protokol pemotongan hewan kurban tersebut ke masyarakat, diantaranya melalui surat resmi ke setiap Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kalsel.

Di samping itu, pihaknya juga akan rutin untuk menurunkan tim pengawasan baik sebelum maupun setelah pemotongan hewan kurban. Baik tim dari provinsi yang biasa membackup wilayah Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar

“Untuk sisanya seperti wilayah Hulu Sungai, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru kita serahkan kepada tim yang menangani kesehatan hewan di wilayahnya masing-masing. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Suparmi.

Kendati demikian, ia berharap permintaan hewan kurban di kala pandemi seperti saat ini tidak mempengaruhi permintaan hewan kurban dalam pelaksanaan Hari Raya Idul Adha di tahun 2020 ini.

Ia mengaku tetap optimis bahwa permintaan hewan kurban dalam masa pandemi seperti saat ini masih tetap tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Permintaan hewan kurban di tahun 2019 kan jumlahnya di atas 9 ribuan. Untuk tahun ini hitungan kami tetap, semoga ada peningkatan. Yaa minimal sama di tahun 2019,” ujarnya.

Lanjutnya, Suparmi memprediksi untuk kebutuhan hewan kurban di Kalsel pada tahun 2020 sekitar 10.135 ekor. Dan sudah disediakan sebanyak 7.900 ekor hewan kurban. Sisanya akan didatangkan dari luar Kalsel.

“Diantaranya akan didatangkan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Disana yang biasa memasok hewan sapi ke Kalsel,” pungkasnya.

kalselpos.com : Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Banjarmasin Kalsel Kalimantan Nasional dan Dunia

Penulis : Zakiri

Pos terkait