Berita Nomor 4 , dari 10 Berita Paling Banyak Dibaca Dalam Sepekan :Klaster Baru Hantui Penyebaran Covid-19 Banjarmasin

Foto : Petugas medis dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin saat melakukan swab test dalam upaya screening kasus Covid-19 (dok)

Berita Nomor 4 , dari 10 Berita Paling Banyak Dibaca Dalam Sepekan :Klaster Baru Hantui Penyebaran Covid-19 Banjarmasin

 

Bacaan Lainnya

BANJARMASIN,Kalselpos.com Kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin mengalami penambahan klaster baru, yaitu penyebaran yang terjadi di Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, penambahan klaster penyebaran kasus Covid-19 yang baru muncul itu dikarenakan jumlah kasus yang terjadi di kelurahan tersebut mencapai angka 17 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus Corona.

“Jumlah kasus diwilayah ini adalah yang paling banyak terjadi diantara kelurahan lainnya,” ucapnya pada awak media, Selasa (26/05/2020) siang.

Ia menjelaskan, kondisi seperti itulah yang menyebabkan klaster tersebut mendapat perhatian khusus bagi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin.

Namun, ia mengaku klaster lama yang lainnya seperti klaster Gowa, Sentra Antasari, dan Kelurahan Pekapuran juga tidak luput dari pengawasan Tim Gugus Tugas.

 

Baca Berita Hari Ini, Berita Terbaru Terkini | kalselpos.com | Media Terpercaya dan Terverifikasi Dewan Pers

 

“Kita khawatir kluster ini masih memberi ancaman dalam penambahan kasus Covid-19 di Banjarmasin,” ungkapnya.

Namun, disisi lain ia membeberkan bahwa terdapat dua kelurahan yang masih termasuk dalam kategori zona hijau atau terbebas dari paparab virus Corona. Yakni Kelurahan Alalak Tengah dan Kertak Baru Ulu.

“Maka dari itu pengawasaan di setiap kelurahan sampai ke tingkat RT/RW jadi penting dan harus bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Selain itu, orang nomor satu di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan itu mengakui bahwa kurva kasus Covid-19 di Kota yang berjuluk Seribu Sungai itu saat ini dalam kondisi datar belum ada penurunan.

Pasalnya, jika mengacu dengan kaidah Epidemiologi, ia memprediksi penularan wabah Covid-19 di Banjarmasin belum mencapai puncaknya.

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi lantaran masivnya kegiatan treking yang dilakukan oleh petugas medis dalam melacak penularan yang terjadi di berbagai klaster dengan dibantuboleh TNI dan Polri.

“Makanya, untuk warga jangan alergi dengan adanya pelonjakan kasus Covid-19 ini, kita akan terus mencari kasus-kasus baru sesuai dengan kaidah epidemiologi,” pungkasnya.

Penulis : Zakiri
Penangung jawab : SA Lingga

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait