Perda Ramadhan Terlupakan di Tengah Corona

Ketua Umum Solidaritas Masyarakat Untuk Keadilan (SMUK), Ahmad Zaki

BANJARMASIN, kalselpos.com – Ramadhan tahun ini sangat berbeda di tahun sebelumnya. Pasalnya melaksanakan ibadah puasa di tengah wabah Virus Corona (Covid-19).

Namun satu hal yang terlupakan, yaitu penegakan Perda Ramadhan. Hal tersebut diutarakan Sekretaris Jenderal Borneo Muda Ahmad Zaki kepada kalselpos.com, Minggu (10/05).

Bacaan Lainnya

“Di tahun ini sepertinya penegakan Perda Ramadhan tak kunjung dilaksanakan,” ujarnya.

Zaki berujar Perda sirna ditelan bumi. Padahal menurutnya penegakan Perda sangat penting. Karena didalamnya peraturan yang tertuang adalah larangan buka warung makan, meskipun ditutup dengan terpal alias “warung sakadup”.

Bahkan sanksi pun juga sangat tegas apabila Perda tersebut dilanggar.

Menurutnya, sekarang ini sepertinya fokus untuk pelarangan orang memasuki Kota Banjarmasin dan larangan berkendara melebihi satu orang.

“Artinya Ramadhan tahun ini fokus pada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” imbuhnya.

Dia menilai penerapan PSBB tersebut juga patut diapresiasi. Karena menurut pantauannya aktivitas masyarakat berkurang. Terutama mobilitas di jalan raya penurunannya mencapai 70 persen.

Dengan penurunan aktivitas warga tersebut berarti kesadaran masyarakat sudah meningkat dan masyarakat sudah mulai patuh dengan peraturan.

“Kita semua berharap kondisi ini cepat berakhir, agar masyarakat bisa beraktivitas normal,” harap Zaki.

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

 

Disisi lain mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banjarmasin itu menilai dengan kondisi ini, akibat dari pelarangan berkendara roda dua satu orang tersebut mengakibatkan membludaknya kendaraan roda dua di kota Banjarmasin dan sekitarnya.

Ia berpendapat, apakah itu pertanda semakin meningkat perekonomian warga atau justru sebaliknya, yaitu menambah beban warga.

“Kondisi itu kita tidak mengetahui, saking membludaknya sepeda motor, mungkin karena dipaksakan atau memang ekonomi sudah mulai membaik,”timpalnya.

Hal ini yang perlu kita soroti adalah penghasilan masyarakat tidak jelas. Karena akibat dari pemasukan warga yang tidak menentu akibat dampak wabah Covid-19 ini.

“Dilema bagi masyarakat, pengeluaran sudah tentu pasti, namun pemasukan tidak ada,” pungkasnya.

Penulis : Sidik Alponso.
Editor : Muliadi
Penanggungjawab : SA Lingga.

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

Pos terkait