Di tengah Corona, Ketersedian Sembako di Kalsel Aman.

Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo.

BANJARMASIN, kalselpos.com – Dikabarkan kepada masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) bahwa stok sembako di tengah Corona masih aman. Jadi jangan khawatir atau risau mengenai ketersediaan sembako dalam memenuhi kebutuhan kita.

Kondisi sangat aman saat ini terutama beras. Diketahui beras mampu bertahan hingga lebih 6 bulan kedepan.

Bacaan Lainnya

Karena selain masa panen dan tanam, juga dilakukan secara berkesinambungan dan pengiriman barang kebutuhan pokok melalui pelabuhan tidak ada batasan, demi menjaga stabilitas ketersediaan terlebih dibulan ramadhan.

Ungkapan itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo kepada kalselpos.com, Sabtu (09/05).

“Ya keluar masuk sembako tidak dibatasi, termasuk masa tanam dan panen berkelanjutan saja. Jadi pangan kita aman,” ujarnya.

Kendati dalam kondisi pembatasan aktivitas masyarakat, karena dampak Covid-19. Beruntung arus keluar masuk barang masih cukup nyaman dan aman.

Begitu pula untuk stok gula, saat ini ada sekitar 500 ton dan akan ditambah lagi sekitar 1000 ton. Sedangkan harga sudah mulai stabil, yakni dikisaran Rp 18.000/kg hingga Rp 20.000/kilogram di tingkat pengecer.

“Meski stok gula sudah 500 ton, maka rencananya akan didatangkan lagi 1000 ton,”ungkap pak Imam sapaan familiar Ketua Komisi II DPRD Kalsel itu

Untuk bahan pokok seperti bawang merah,lanjutnya, Kalsel mendatangkan dari Temenggung, karena daerah tersebut sedang kelebihan stok.

Sementara untuk jenis kebutuhan pokok lainnya, Komisi membidangi ekonomi dan keuangan itu menilai mencukupi. Namun tetap akan melakukan pengawalan dan memastikan agar kebutuhan dan ketersedian sembako tetap aman.

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

 

Imam mengingatkan, kita harus waspada pasca Corona nanti. Karuan untuk memulihkan kondisi ekonomi kita sangat berat.

Karena itu, jangan sampai saat melakukan pemulihan, justru kondisi ketahanan pangan kita melemah.

Ia berujar, jika itu terjadi maka akan sangat membahayakan sektor pangan di Kalsel. Tentu yang berkompeten adalah Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Tanaman dan Hortikultura serta Dinas Perkebunan dan Peternakan hanya ditopang anggaran 2 persen dari APBD.

Bahkan sudah mengalami pemotongan 30 persen dan rencananya hingga sampai 50 persen.

”Kami di Komisi II memikirkan pasca pandemi Covid-19 ini nantinya. Sebab ini menyangkut sektor pangan dan nyawa orang banyak. Jadi kita benar-benar backup soal ini,” pungkasnya.

Penulis : Sidik Alponso
Editor : Muliadi
Penanggungjawab: SA Lingga

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

Pos terkait