Posko Covid-19 di Perbatasan terkesan seadanya

Komisi 1 DPRD Kalsel serap aspirasi penanganan Covid-19 perbatasan Kalselteng. (ist)

MARABAHAN, kalselpos.com – Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) monitoring di perbatasan Kalselteng, tepatnya di Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Monitoring tersebut dipimpin oleh Rahmah selaku Ketua Komisi 1, tujuan mereka yaitu untuk menyerap aspirasi terkait penanganan penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten yang berjuluk Bumi Ije Jela itu.

Bacaan Lainnya

“Kami melakukan monitoring ini agar masyarakat mengetahui bahwa DPRD Provinsi Kalsel tak hanya diam selama wabah Covid-19,” ucap Rahmah.

Usai menyerap aspirasi yang berbagai keluhan diterima, maka Rahmah berjanji akan memperjuangkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui rapat badan anggaran.

Selain menyerap aspirasi, para anggota Komisi 1 DPRD Kalsel itu mengungkapkan pada saat pertemuan di Kantor Kecamatan Anjir Pasar, yakni mengapresiasi gerak cepat Tim Gugus Tugas Kabupaten Barito Kuala dalam hal menangani Covid-19 termasuk dalam mendirikan posko di berbagai perbatasan.

Untuk menyampaikan ke pemprov melalui rapat nanti, Rahmah yang juga anggota badan anggaran DPRD Kalsel itu berharap Tim Gugus Tugas Batola bisa memberikan data konkret setiap kecamatan yang menyangkut keberadaan masyarakat yang terdampak Covid-19 termasuk bantuan apa saja yang diperlukan.

“Kami minta data konkretnya, secepatnya diserahkan agar bisa cepat kita perjuangkan ke Pemprov Kalsel,” katanya, Selasa (05/05/2020).

Pada saat monitoring langsung disambut baik oleh Rusmadi selaku Ketua pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batola.

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

 

 

Rusmadi Ketua pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Batola saat menyampaikan posko di perbatasan belum dilengkapi peralatan memadai. (Ist)

 

Rusmadi mengungkapkan, tim gugus tugas Covid-19 di perbatasan Kalselteng ini adalah arahan Bupati Batola Hj Noormiliyani mendirikan posko pemantauan di berbagai tempat di wilayah Batola.

Selain itu, juga upaya mandiri banyak dilakukan masyarakat yang secara inisiatif mendirikan pos pantau di kecamatan masing-masing.

Menurutnya, pembangunan posko ini terkesan seadanya, belum dilengkapi peralatan memadai.

Rusmadi didampingi Camat Anjir Pasar Akhmad Husaini, Kepala BPBD Batola Sumarno dan unsur forkopimcam menyampaikan keberadaan posko penjagaan perbatasan yang ada sekarang ini hanya dilengkapi 2 alat thermometer infrared tanpa dilengkapi APD yang memadai.

Terlepas dari itu, dia juga mengucapkan ucapan terima kasih atas bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel sebesar Rp 250 juta untuk pengadaan masker.

Atas perintah bupati, dana tersebut dipergunakan untuk biaya upah penjahit dalam pengadaan APD di masing-masing kecamatan, sehingga manfaatnya selain mendapatkan masker juga ekonomi masyarakat dapat tergenjot.

“Bantuan itu sendiri berasal dari aspirasi yang diserap dalam kunjungan dewan Maret lalu,”pungkasnya.

Penulis : Muliadi
Penanggungjawab : SA Lingga

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

Pos terkait