Pelindo minta tindak Kapal “pengangkut” Penumpang

Boy Robyanto.

BANJARMASIN, Kalselpos.com – CEO PT Pelindo III (Persero) Regional Kalimantan, Boy Robyanto memerintahkan  GM Pelabuhan Trisakti  dan jajarannya untuk segera berkolaborasi dengan KSOP untuk tidak segan – segan dan menindak tegas pihak pelayaran yang terlibat meloloskan penumpang kapal laut  naik KM Kirana IX dari Surabaya tujuan Banjarmasin, disaat Kota Banjarmasin menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid 19.

 

Bacaan Lainnya

 

“Saya sudah perintahkan GM pelabuhan Trisakti dan jajarannya agar  berkolaborasi dengan KSOP untuk menindak tegas pihak pelayaran yang masih berani mengangkut penumpang,” ujar Boy Robyanto kepada Kalsel Pos melalui sambungan telepon, Sabtu (25/4/2020).

Disampaikannya, terminal penumpang Trisakti sudah tutup sejak 1 April 2020 untuk kedatangan karena sudah ada himbauan KSOP yang menindaklanjuti surat edaran gubernur. “Sejak penerapan PSBB dan pemerintah sudah menutup semua akses transportasi udara dan laut, maka isu ini pasti akan merebak, karena tidak ada pintu lain lagi selain lewat Kapal Roro,” paparnya.

Boy menyayangkan masih adanya orang kapal  yang bermain disaat situasi saat ini. “Mereka (penumpang) bermain dengan orang kapal pasti,” cetusnya.

 

Kalau untuk pelabuhan sendiri, papar Boy Robiyanto, hanya menyediakan fasilitas sarana dan prasarana, termasuk sekuriti dan diakuinya masih ada kendala keterbatasan.

“Sekali lagi saya harapkan, pihak KSOP harus tegas menindak pihak kapal dan kami selalu support KSOP,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin, Anton Wahyudi keberatan jika dikatakan ada keterlibatan orang kapal dan operator yang bermain dengan menyelundupkan penumpang.

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

“Saya sih keberatan jika beritanya diduga ada permainan orang kapal dan operator,” tulis Anton dalam pesan WhatsApp kepada Kalsel Pos, Sabtu petang.

Anton menegaskan, sejak 1 April 2020, pihaknya tidak lagi menjual tiket penumpang kapal baik di Surabaya maupun Banjarmasin. “Kita sudah menjalankan aturan,” cetusnya.

Pria ramah namun tegas ini berujar, seharusnya yang dibenahi bukan kapalnya namun sarana dan prasarana di pelabuhan lah yang harus dibenahi. “Apakah pelabuhan sudah steril dari orang – orang yang tidak berkepentingan. Pelabuhan kita masih  bebas orang keluar masuk,” sindir  Anton Wahyudi.

Penulis : Anas Aliando
Editor : Aspihan Zain
Penanggung jawab : SA Lingga

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

 

kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan

Selatan dan Nasional

Pos terkait