Data ODP Kabupaten Banjar Terus Bertambah

SAMPAIKAN-Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar HM Hilman didampingi sekretarisnya, Diauddin menyampaikan data covid 19 Kabupaten Banjar.(ist)

MARTAPURA,Kalselpos.com – Di hari pertama pemberlakukan tanggap darurat, Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar baru mencatat 38 orang dalam pemantauan (ODP).

Namun dari data Senin (23/3) sore, sudah melonjak menjadi 58 ODP. Satu orang dalam kondisi sesak nafas lumayan parah, harus dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Bacaan Lainnya

Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar HM Hilman didampingi sekretarisnya, Diauddin membenarkan bahwa ada peningkatan signifikan dalam data mereka.

“Hari ini ada 58 ODP, meningkat 20 orang dibanding kemarin. Satu orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) karena sesak nafas lumayan parah yang sudah kita rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin,” jelas Hilman.

Menurutnya, PDP atau suspect Corona secara protokol memang harus ditujuk, karena untuk Kalsel hanya ada dua rumah sakit yang diberi kewenangan menangani mengingat fasilitasnya lebih baik, yakni RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Buyasin, Pelaihari.

“Adapun yang berstatus ODP, kita imbau untuk tetap tinggal di rumah (mengisolasi diri) sambil terus dipantau. Kita kerja sama dengan Babinsa, dan aparat kepolisian untuk pemantauan ini,” ungkapnya.

Hilman yakin masih banyak warga yang belum melaporkan diri setelah bepergian dari luar daerah. “Kita harap supaya warga secara sukarela segera melapor ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit atau call center 911 yang semuanya sudah terkoneksi dengan tim Gugus Tugas. Sebab, ini penting demi keselamatan keluarga maupun orang lain,” cetusnya.

Disinggung mengenai sejumlah anggota DPRD Banjar yang sempat kunker ke Palangka, Diauddin mengakui bahwa mereka akan melaporkan diri sekaligus diperiksa status kesehatannya pada Selasa (24/3). Bahkan di dalam jumlah ODP itu ia juga membenarkan kalau ada sejumlah orang dari ASN.

“Upaya kita juga meliburkan para murid san siswa dengan jalan mengaktifkan belajar di rumah masing-masing. Kalau pun para gurunya masih ada ke sekolah, itu kebijakan saja, karena boleh jadi mereka menyiapkan bahan pelajaran untuk PR para siswanya,” tambah Hilman.

Hilam menegaskan sejauh ini tidak ada panic buying karena sudah ditegaskan sebelumnya, ketersedian 9 bahan pokok sangat mencukupi, kecuali gula yang memang secara nasional mengalami kenaikan harga meski tidak parah, karena hanya maksimal Rp20.000/kg.

“Dari dinas terkiat, baik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Disbunak juga Diskan Banjar sudah memaparkan ketersediaan pangan juga ikan untuk 14 hari ke depan,” bebernya. Tim gugus juga akan membagikan masker kepada masyarakat, di mana sebagian masker ada bantuan dari pihak ketiga.

Penulis:fahmi de musfa
Editor:wandi
Penanggung jawab:SA Lingga

Pos terkait