Tutup obyek wisata, antisipasi penyebaran virus Corona

JUMPA PERS - Kadishut Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq ketika jumpa pers penutupan Tahura Sultan Adam dan Sungai Luar.(Anas Aliando)

BANJARMASIN, kalselpos.com – Virus Corona terus menggoncang dunia. Sebaran virus tersebut sudah memasuki berbagai negara tidak terkecuali Indonesia.

Di Kalimantan Selatan (Kalsel)  sendiri, segala daya  dan upaya terus  dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Bacaan Lainnya

Seperti yang dilakukan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel yang terpaksa  menutup dua tempat wisata alam yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin dan Sungai Luar terhitung sejak Senin 16 Maret 2020 kemarin.

“Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona di Tahura Sultan Adam. Karena disana banyak binatang yang dipelihara dan juga selalu ramai pengunjung terutama pada hari Sabtu dan Minggu,” ujar Kadishut Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq saat jumpa pers di Banjarmasin, Selasa (17/3/2020).

Disampaikannya, penutupan dilakukan selama 14 hari kedepan. Selama waktu penutupan, dilakukan penyemprotan disinfektan pada spot – spot yang dimungkinkan Corona bisa “mampir”.

Penutupan Tahura Sultan Adam dan Sungai Luar, diakuinya memang berdampak pada  pendapatan Pemprov Kalsel. Selama dua pekan ditutup pendapatan yang hilang dari Tahura sebesar kurang lebih Rp80 juta.

“Tidak apalah kita kehilangan pendapatan sebesar itu, yang kita utamakan adalah bagaimana mengantisipasi penyebaran virus Corona di Tahura Sultan Adam Mandiangin,” ujarnya.

Penutupan Tahura Sultan Adam, papar Hanif sangat penting karena merupakan titik wisata yang terbilang ramai pengunjungnya.

Hanif pun berharap kebijakan penutupan obyek wisata alam ini bisa dimaklumi semua pihak. “Kita kehilangan Rp80 juta sampai Rp100 juta per bulan dari Mandiangin. Itu tidak apalah, ini merupakan perjuangan untuk lebih baik lagi,” imbuhnya.

Hanif mengungkapkan, dari catatan pemasukan yang didapatkan dari Tahura Sultan Adam pada triwulan pertama 2020 sekitar Rp700 juta. Sedangkan Sungai luar kurang lebih Rp3 juta.

Hanif pun berharap, jika Tahura Sultan Adam dan Sungai Luar dibuka lagi untuk umum, layanan akan lebih baik dan optimal. “Kita persiapkan Rp20 miliar untuk pengaspalan jalan, pembangunan sarpras dan toilet,” urainya.

Target pendapatan di tahun 2020 dari Tahura Sultan Adam dan Sungai Luar jelas Hanif, dipatok sebesar Rp3 miliar.

Diapun yakin target pemasukan dari dua obyek wisata itu akan tercapai ditengah pendemik virus Corona. “Untuk Sungai Luar akan kita kembangkan wisata terpadu demi membangkitkan roda perekonomian masyarakat lewat pariwisata. Apalagi pertambangan kini masih lesu,” tutupnya.

Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang CE
Penanggungjawab: SA Lingga

baca juga:

Download aplikasi kalselpos.com versi android  kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait