Sekda monitoring Samsat, PAD tunjukkan Trend Positif

 Plt Kepala Badan Keuangan Daerah ( Bakeuda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Drs Abdul Harris, Msi menyempatkan diri mengunjungi 3 UPPPD/ Samsat yaitu di Kabupaten Tapin (Rantau), HSU ( Amuntai) dan HSS ( Kandangan). Adapun monitoring yang dilakukan dilaksanakan secara kontinyue sepanjang tahun anggaran 2020. Agenda kunjungan juga memastikan pelayanan yang prima dan optimal tidak saja mengevaluasi kinerja, namun secara komprehensif terkait peningkatan sarana prasarana pelayanan dan tempat kerja yang harus dipenuhi secara memadai sesuai standart yang ditentukan sehingga target pendapatan bisa tercapai

BANJARMASIN, Kalselpos.com -” Ya alhamdulillah pengelolaan Pajak Daerah, khususnya target PKB progresnya sesuai ekspektasi, sampai dengan bulan Februari 2020,” ujar Abdul Harris

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, untuk realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai 15% lebih, sementara untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar 14% lebih, artinya sektor ini pertumbuhannya memang masih dibawah tahun lalu apabila dibanding pada periode yang sama, hal itu dikarenakan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Kalsel, berupa indikator peningkatan konsumsi terhadap kendaraan baru dan investasi di kewilayahan. Adapun untuk Pajak Air Permukaan pada triwulan I 2020 telah dilaksanakan penggalian objek/subjek pajak baru berdasarkan data yang diperoleh melalui OPD ESDM ditindaklanjuti oleh UPPD se Kalsel bergerak secara intensif melakukan verifikasi data dan sekaligus penagihan, untuk itu harapannya melaui kreatifitas, inovatif, konstruktif dan konsistensi

“Mengelola pendapatan secara profesional dan bersungguh-sungguh melalui pelayanan yang maksimal, maka insya Allah penerimaan pendapatan daerah, khususnya Pajak Daerah akan terpenuhi sebagaimana diharapkan,” terangnya

Lanjut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel ini, untuk diketahui bahwa kapasitas keuangan Kalsel, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara nasional Kalsel pada peringkat 7, apabila dibanding dengan Provinsi lain di Kalimantan, posisinya masih diatas, hal ini disebabkan pertumbuhan pendapatan daerah pada komponen Pajak Darah memberikan kontribusi terhadap PAD sebesar 82%, di tahun 2020

“Paling tidak komposisi ini minimal dapat dipertahankan dalam kondisi pertumbuhan ekonomi ditingkat nasional yang melambat,” sebut Abdul Harris

Oleh karena itu sambung pria murah senyum ini, akibat adanya perkembangan ekonomi global terkoreksi negatif disebabkan oleh bebagai persoalan sosial, politik dan kesehatan, hal ini tentunya mempengaruhi pada neraca perdagangan Kalsel.

Penulis : Sidik Alfonso/Adv
Editor : Aspihan Zain
Penanggungjawab : SA Lingga

baca juga berita lainnya:

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait