PLN tak ada toleransi di dunia Pendidikan

REKENING LISTRIK - Kabid SMA Disdikbud Kalsel, Muhammadun tunjukkan surat permintaan pembayaran rekening listrik yang dikirim PLN.(Anas Aliando)

Aliran listrik diputus karena menunggak bayar rekening

===========

Bacaan Lainnya

BANJARBARU, Kalselpos.com – Tiga sekolah yang diputus aliran listriknya oleh PT PLN karena menunggak pembayaran rekening listrik selama satu bulan, akhirnya bisa “menyala” kembali setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel membayar tunggakan tersebut, Senin 3 Pebruari 2020. Tiga sekolah yang menunggak bayar setrum itu adalah, SMA Banua, SPP Pertanian Pelaihari dan SLBC Pembina Liang Anggang.

Baca juga=Dewan sesalkan Penyegelan Listrik di Tiga Sekolah karena lambat Bayar

“Tunggakan rekening  listrik di tiga sekolah tersebut sudah kami bayar, jumlahnya Rp70 juta lebih,” ujar Muhammadun, Kabid SMA Disdikbud Provinsi Kalsel kepada Kalsel Pos, Selasa (4/2/2020) kemarin.

Madun menjelaskan, tertunggaknya pembayaran rekening listrik bukan disebabkan Disdikbud melakukan kelalaian. Itu semata dikarenakan mekanisme pencairan keuangan Pemprov Kalsel yang butuh proses. Tidak bisa serta merta dicairkan sehingga terjadi kendala yang tidak semestinya.

“Mestinya pihak PLN bisa memahami dan jangan main putus aliran listrik saja, kami pasti membayar,” tegasnya.

Meski tidak menggangu proses belajar mengajar, namun akibat diputusnya aliran listrik, pihak sekolah sedikit  direpotkan dengan menfungsikan genset.

“Dengan listrik padam, maka sekolah menggunakan mesin genset, proses belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar,” ujar Madun.

Madun menyayangkan sikap PLN yang main putus saja. “Mestinya ada toleransi lah, ini kan sekolah, bukan rumah pribadi,” sungutnya.

Madun berujar, pemutusan aliran listrik ini sangat memalukan dan diharapkan tidak terulang lagi. Selama ini belum pernah sekolah diputus aliran listriknya. Biasanya kalau menunggak juga, PLN selalu bisa memberikan toleransi, baru kali ini meraka main putus aliran listrik.

“Kerjasama kita dengan PLN selama ini berjalan dengan baik. Apalagi saat pelaksanaan ujian nasional, peran PLN sangat luar biasa,” ujarnya.

Madun mengatakan, selama ini pihak Telkom dan PDAM juga selalu memberikan toleransi kepada sekolah yang menunggak bayar.

Baca juga=Dewan sesalkan Penyegelan Listrik di Tiga Sekolah karena lambat Bayar

“Sekolah itu mempunyai kepentingan umum, khususnya dalam dunia pendidikan. Jadi diharapkan kepada PLN jangan main putus aliran listrik saja, kami pasti bayar,” tutup Muhammadun.

Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang CE
Penanggungjawab: SA Lingga

 

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait