BPNT dirubah ke program Sembako

PIMPIN APEL - Kadisos Batola, Fuad Syekh saat memimpin apel di halaman Kantor Bupati Batola.(ist)

MARABAHAN, kalselpos.com – Kepala Dinas Sosial (Kadisos) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Fuad Syekh mengungkapkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2020 berubah menjadi program sembako.

Disampaikanya, bantuan yang semula hanya Rp 110 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per bulan naik menjadi Rp 150.

Bacaan Lainnya

Baca juga=Dinsos gelar Rapat Penyaluran BPNT

“Penambahan bantuan ini sengaja dilakukan dalam upaya mendorong program pencegahan stunting,” katanya.

Fuad Syekh menjelaskan, sebelumnya, program BPNT bantuan diberikan kepada penerima hanya 10 kilogram beras dan 1 kilogram telur. Namun pada program sembako ini bantuan ditambah sayur mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, tempe, tahu dan lainnya.

Adanya program sembako, sambungnya, di Batola terdapat 14.500 keluarga penerima dengan jumlah warung atau agen yang menyediakan sembako sebanyak 70 buah.

Selain program sembako, dia sebutkan, di Batola juga terdapat Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) yang diperuntukan bagi ibu hamil (Bumil), anak usia di bawah lima tahun (balita), anak sekolah, dan disabilitas atau lansia.

Sedangkan khusus untuk Bumil dan balita, sejak tahun 2020 ini bantuan yang diberikan juga terjadi kenaikan dari Rp 2,4 juta menjadi Rp 3 juta. Sementara jenis bantuan yang diberikan maksimal 4 komponen atau senilai Rp10,8 juta.

“Untuk program PKH ini di Kabupaten Barito Kuala sudah terdapat 9.842 keluarga penerima manfaat,” imbuhnya.

Menurut Fuad, dalam upaya menjaga keakuratan data penerima manfaat, pihaknya terus menerus melaksanakan verifikasi yang hasilnya memang terjadi perubahan seperti ada yang masuk serta keluar dengan berbagai alasan, misalnya dengan kesadaran sendiri, mandiri, karena komponennya tidak ada lagi bagi keluarga yang bersangkutan atau karena sudah tidak miskin lagi (graduasi).

Terhadap perbaikan data ini setiap desa juga terdapat operator data desa. Tahun 2019 seluruhnya terdapat 100 operator dan rencananya di tahun 2020 ini akan ditambah. “Insya Allah sekitar akhir Februari nanti kita latih Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk menjaga pengelola data kemiskinan di desa dengan menggunakan aplikasi Siks-NG,”terangnya.

Untuk tahun 2020 ini, lanjut Fuad, pihaknya merencanakan melakukan penempelan stiker di rumah keluarga penerima manfaat. Jika pada penempelan ada yang tidak mau atau melakukan pencopotan sendiri maka bantuan akan dilakukan penghentian karena dinilai telah menganggap dirinya mampu.

Dia memaparkan, selama tahun 2019, pemerintah telah mengucurkan bantuan program PKH sebesar Rp30,8 miliar. Jumlah ini belum termasuk untuk program BNPT, Program Rumah Tidak Layak Huni, dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang keseluruhannya mencapai Rp 50,2 miliar.

Demikian itu diutarakan Fuad Syekh pada upacara yang dihadiri pejabat eselon II, III, IV, pejabat fungsional tertentu dan para pelaksana itu.

Dalam kesempatan itu, dia menyinggung tentang bantuan kelompok usaha bersama (KUBE).

Dikatakanya, tahun 2020 Batola mendapatkan bantuan 80 KUBE dengan nilai bantuan Rp20 juta per kelompok. Sementara untuk bantuan rumah tidak layak huni Batola akan mendapatkan 100 buah untuk rehab Aladin (Atap, Lantai, dan Dinding) dengan pagu per rumah Rp15 juta.

Fuad Syekh juga memaparkan tentang rencana kegiatan kemah bakti karang taruna tingkat Provinsi Kalsel yang akan dilaksanakan di Desa Antar Raya Kecamatan Marabahan.

Baca juga=Dinsos gelar Rapat Penyaluran BPNT

“Saya perkirakan kegiatan tersebut dilaksanakan antara triwulan II dan III atau sekitar bulan-bulan Juni, Juli, dan Agustus tahun 2020,”ucapnya pada saat membina upacara setiap Senin di halaman Kantor Bupati Batola, belum lama ini.

Penulis : Muliadi
Editor : Bambang CE
Penanggungjawab : SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait