BANJARMASIN, kalselpos.com – Pertemuan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilaksanakan di Banjarmasin hari ini Selasa, 4 Pebruari 2020 menginformasikan kondisi makro ekonomi yang ada dan memperlihatkan bagaimana hal-hal yang bisa ditindaklanjuti dalam kondisi situasi ekonomi saat ini, baik regional, nasional maupun secara global.
Baca juga=Ekspansi Proyek salah satu keunggulan Bank Kalsel
“Buat Bank Kalsel sendiri, pertemuan ini tentunya hal yang positif, karena dalam pertemuan kita bisa mendapatkan informasi-informasi terkini yang terkait dengan industri jasa keuangan yang ada di Indonesia. Oleh karenanya, bank kalsel akan mengambil tindak lanjut informasi yang didapat dari pertemuan ini,” ujar Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarudin.
Menanggali pontensi kredit macet yang menghantui perbankan, menurut Agus, dalam sebuah industri perbankan, karena kita memberikan kredit, ibarat seperti kita bermain di pantai, pasti kena air juga. Yang paling penting adalah bagaimana perbankan bisa melakukan mitigasi resiko terhadap potensi kredit yang ada. Secara industry NPL (Non Performing Loan) perbankan yang ada di Indonesia, bahkan kami juga wajarlah di bawah dari 5 persen,” paparnya.
Kemudian, lanjut Agus Syabarrudin, antisipasi secara internal yaitu mempersiapkan SDM yang mumpuni di bidang analisa kredit dan Bank Kalsel memiliki Tim Marketing yang juga mengetahui karakter capacity 5 C yang ada di kostumer. “Sehingga dengan begitu, dari awal sudah dimitigasi dengan baik. Bank Kalsel dapat amanah untuk menyalurkan KUR sekitar Rp500 milyar dan bisa mencapainya.
Baca juga=Ekspansi Proyek salah satu keunggulan Bank Kalsel
Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang CE
Penanggungjawab: SA Lingga
Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store