Karamah Guru Sekumpul soal Sepak Bola

Catatan Guru Sekumpul. Oleh : Adi Permana

Dikisahkan Dedi Junaidi (wartawan Kompas TV) yang memperoleh kisahnya dari Frans Sinatra Huwae (mantan pemain Barito Putera dan Pelatih Martapura FC). Dedi mengatakan: Waktu Bang Frans di Barito Putera sebagai kapten tim, semua anggota klub sowan ke Sekumpul diajak manajemen klub. Usai tamu lain, tiba giliran tim Bang Frans, satu persatu masuk ke kamar Guru Sekumpul. Bang Frans terakhir.

Bacaan Lainnya

Di dalam kamar punggung Bang Frans dirajah beliau. Bang Frans meminta tolong didoakan semoga menang melawan tim hebat kala itu Persib Bandung, sebab secara fisik dan permainan Barito kalah. Kala itu Guru Sekumpul mengakui cukup berat untuk menang atas Persib. Apalagi bila hujan kata Bang Frans, Persib semakin bagus. Terus Guru Sekumpul mengakui kalau besoknya memang bakal turun hujan.

Bang Frans terus saja meminta supaya agar besok saat pertandingan tidak hujan. Hening sejenak, lalu Guru Sekumpul mengatakan bahwa besok akan hujan tapi setelah pertandingan usai. Terus Guru Sekumpul meyakinkan Bang Frans kalau timnya akan menang meski dengan skor tipis, 1-0. Bang Frans tetap puas karena tujuannya nanti timnya harus menang meski pun skornya tipis.

Pada hari H di satu partai lanjutan Liga Indonesia, Barito – Persib bertanding di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Awan hitam sudah menggumpal. Peluit bermula namun awan semakin hitam. Pertandingan barat sebelah, gawang Barito ditembak bertubi-tubi tetapi seperti selalu meleset dari sasaran. Skor 0-0 sampai jeda.

Masuk babak kedua, Barito masih jadi bulan-bulanan Persib yang waktu itu diperkuat striker hebat Widodo C Putro. Di menit 89, bermula dari sepak pojok, pemain Barito dapat kesempatan menembak bola, tapi tembakan itu terlalu lemah. Entah kenapa kiper Persib tetap tidak sempurna menangkap bola, sehingga bola bergulir lemah lewat garis gawang meski tak sampai menggetarkan jala. wasit pun tetap meniup peluit mengesahkan gol tersebut.

Stadion bergemuruh dengan sorak Baritomania. Bang Frans menatap langit hitam, dan ingat segala kata-kata Guru Sekumpul. Perjuangan belum habis, injurytime beberapa menit padahal jarang ada pelanggaran. Waktu seakan panjang. Peluit akhir berbunyi, dan seketika hujan lebat turun.

Usai pertandingan yang berkesudahan 1-0 untuk barito , bang Frans sempat menangis selesai pertandingan di tengah lapangan, bukan hanya karena kemenangan barito tapi di dalam hati bang Frans berkata, luar biasa abah guru sekumpul, apa yang dibbicarakan beliau semuanya benar.

kalselpos/ adi permana

Pos terkait