Datu Bagul dan Guru Sekumpul

Catatan Guru Sekumpul. Oleh : Adi Permana

MARTAPURA – Haul Syaikh Aminullah atau Datu Bagul di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura berlangsung khidmat, Rabu (7/10/2015). Riwayat singkat Datu Bagul dibawakan oleh Habib Ali Al ‘Aedrusy asal Martapura.  Banyak tokoh ulama hadir dan tokoh masyarakat diantaranya Gusti Abidinsyah, mantan Kepala BKD Banjar.

Bacaan Lainnya

Dari paparan Habib Ali, ternyata Datu Bagul berasal dari Baghdad (Irak sekarang). Ia datang secara khusus ke Kalimantan atas undangan Kesultanan Banjar yang memang berkuasa di sebagian besar Kalimantan kala itu. Masa Datu Bagul bahkan lebih dahulu ketimbang Datu Kelampayan (Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjary).

Sayangnya, Datu Bagul sepanjang hidupnya tidak memiliki keturunan, karena memang sudah tekadnya untuk mengabdikan hidupnya hanya untuk Allah SWT dan Rasul-Nya, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Meski raja Kesultanan Banjar menawarkan putrinya, Syaikh Aminullah secara halus menolaknya.

“Padahal raja sudah mengumumkan bahwa siapa yang bisa menyembuhkan putrinya dari mati suri akan dinikahkan dengan putri cantiknya. Dan Datu Bagul lah yang berhasil menyembuhkan putri raja tersebut. Namun, beliau tetap zuhud sampai akhirnya berkhalwat di tengah hutan ini,” jelas Habib Ali Al Idrus.

Makam Datu Bagul lama kelamaan tersembunyi namun akhirnya dibina kembali atas jasa Guru Sekumpul (Syaikh Zaini Ghani Al Banjary). “Guru Sekumpul semasa muda suka berburu sekalian berkhalwat di hutan ini. Dan beliau pula yang mula-mula membina kubah Datu Bagul karena Guru Sekumpul tahu akan ketinggian derajat kewalian Datu Bagul ini,” cetusnya.

Dahulu, para raja begitu peduli akan akhlak rakyatnya sehingga rela mengimpor ulama-ulama shalih kelas dunia. Pembangunan akhlak menempati posisi yang penting ketimbang pembangunan fisik. Sebab, membangun manusia lebih utama. Datu Bagul wafat sekitar tahun 1726 dan dimakamkan tidak jauh dari pondok khalwatnya oleh warga masyarakat. “Kekeramatan makam Datu Bagul sungguh luar biasa, karena Rudy Ariffin pernah mau mencalon gubernur dan berhasil setelah diminta Guru Sekumpul memperbaiki jalan menuju kubah ini. Dalam artian nazar jika disertai niat yang tulus di makam ini insya Allah terkabul, karena para wali itu sangat dekat kepada Allah dan Rasul-Nya,” ujar Habib Ali.

Akhirnya Habib meminta kepada jamaah supaya tunduk kepada Allah seraya mengharap selamat dunia akhirat berkat memperingati haul salah satu wali-Nya. “Semoga daerah kita segera diguyur hujan yang manfaat, karena sudah lama kekeringan berkat Datu Bagul,” ucap Habib Ali dalam salah satu doanya seraya disambut aamiin oleh hadirin. (Dicatat 7 Oktober 2015)

kalselpos/ adi permana

Pos terkait