Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengecam pengundulan tiga tersangka kasus susur sungai Sempor.
JAKARTA, kalselpos.com-Kecaman tersebut bukannya tanpa alasan Ramli menilai penggudulan para tersangka tersebut dinilainya berlebihan.
“Kami mengkritik perlakuan polisi terhadap guru. Seolah-olah mereka ini pencuri ayam yang harus digunduli,yang korupsi triliunan saja tidak dicukur kan. Kasihan ini guru belum-belum digunduli,” ujarnya.
baca juga berita nasional lainnya
Ramli mengatakan bahwa tragedi susur sungai SMPN 1 Turi ini menggambarkan soal lemahnya kompetensi guru. Namun, menurutnya dalam hal ini musibah memang sukar untuk dihindari.
“Ini lemahnya kompetensi guru kita. Kejadian ini tak perlu terjadi. Harusnya memperhatikan kondisi cuaca dan medan yang dihadapi. Tapi sekali lagi ini kan musibah. Tidak ada unsur kesengajaan,” ujar Ramli.
Selain itu, dia juga menjelaskan soal posisi IGI dalam kasus ini. IGI membela para tersangka ini untuk diperlakukan dengan baik, tanpa mengabaikan kelalaian yang telah diperbuat.
“Kan bisa jadi orang tua korban juga sudah memaafkan. Mereka sudah pasti dihukum. Dan ini tidak ada unsur kesengajaan. Hanya memang ini mereka membuat kesalahan terjadinya korban, di situ posisinya. Kami organisasi guru pasti membela mereka dalam posisi mereka melaksanakan tugas, hanya kelalaiannya itu memang salah,” jelas Ramli.
Disampaikamnya, polisi harusnya memberikan perlakuan yang layak kepada guru. Mereka nggak bisa jadi polisi kalau nggak ada gurunya.
Perlu diketahui Polres Sleman akhirnya menghadirkan tiga tersangka yang bertanggung jawab atas tragedi siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur Sungai Sempor, Donokerto, Turi, Sleman pada Jumat (21/2).
Penulis:wandi/*
Penanggung jawab:SA Lingga
baca juga berita nasional lainnya
Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store