BATULICIN, Kalselpos.com – Melonjaknya harga komoditi jenis bawang putih di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), hingga mencapai 100%, lebih disebabkan berkurangnya stok di gudang distributor di Banjarmasin. Kemudian harga jual distrubutor di luar daerah Banjarmasin dan Surabaya sudah lebih dulu mengalami kenaikan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Kabupaten Tanbu, Deny Haryanto kepada Kalselpos, Kamis (13/2) melalui pesan whatsappnya.
Baca juga=Harga bawang putih naik 100 persen
“Pedagang lokal di Tanbu tidak berani membeli dalam jumlah banyak ke
distributor karena fluktuasi harganya. Kemudian berkurangnya stock bawang putih dipasaran hal itu berdasarkan hasil akumulasi Disdagri Tanbu yang terjadi di lapangan,” ungkap Deny.
Deny menyampaikan, pihaknya akan mencari solusi untuk menekan harga bawang putih yang melambung tinggi dengan melakukan koordinasi dengan pihak Bulog dan dinas terkait
serta menerjunkan Satgas pangan kabupaten untuk sidak ke pasar.
“Kami akan mengusulkan dana tanggap darurat ke Kesra Pemkab Tanbu untuk operasi pasar dan memberikan subsidi bawang putih,” bebernya.
Diharapkan Deny dengan rencananya itu akan menstabilkan harga bawah putih di Tanah Bumbu.
Baca juga=Harga bawang putih naik 100 persen
Diketahui sebelumnya, pada bulan Januari harga bawang putih dipasaran hanya berkisar antara Rp25 ribu – Rp30 ribu per kilo gram. Namun, memasuki bulan Februari harga melonjak hingga Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilo gram.
Penulis: Kristiawan
Editor: Bambang CE
Penanggung jawab: SA Lingga
Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store