BANJARMASIN, K.Pos – Besarnya volume sampah eceng gondok, kayu, ranting hingga limbah rumah
tangga yang masuk ke Sungai Martapura Banjarmasin, menyebabkan arus dan lalu lintas angkutan
sungai terhenti akibat kolong jembatan Pangeran Antasari tertutup oleh pampangan tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengungkapkan, hal tersebut tidak bisa dihindari lagi.
Terlebih datangnya sampah sungai itu dengan volume besar sehingga memadati aliran sungai
Martapura.
“Tapi Alhamdulillah semuanya sudah bisa teratasi, dengan kerja keras atas tim pasukan Turbo,”
ungkapnya.
Baca juga=Waduh… Sejumlah Anak Sungai Martapura Bertumpuk Sampah
Dikatakannya, pasukan Turbo membersihkan pampangan di bawah Jembatan Antasari dibantu dengan
kapal Sapu-sapu hingga arus air bisa terbuka dan transportasi sungai dapat melintas.
“Kami terus upayakan bisa mengatasi setiap sampah organik yang datang tersebut, agar masyarakat
yang menggunakan jalur air tidak terganggu lagi,”ucapnya.
Dijelaskannya, eceng gondok, sampah dan ranting tersebut kembali masuk dan memenuhi Sungai
Martapura dan menumpuk di bawah Jembatan Antasari, sejak Jumat (31/1) Kemarin.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin langsung ngambil langkah cepat
untuk mengatasinya.
Setidaknya ada 40 orang dari tim pasukan Turbo dari Dinas PUPR Banjarmasin, turun langsung untuk
membuka arus transportasi sungai.
Salahsatu warga Ardiansyah mengaku, niatnya ingin pergi Kelaut Tabonio sempat terhenti dikarenakan
arus sungai Martapura tertutup dengan sampah begitu luas seperti lapangan sepakbola.
Baca juga=Waduh… Sejumlah Anak Sungai Martapura Bertumpuk Sampah
“Saya sudah hampir dua jam terhenti di dekat Jembatan Antasari ini, yang arus menunggu arus sungai
Martapura terbuka nanti,” ujar Ardiansyah, Minggu (2/2) kepada wartawan.
Penulis : Fudail/aspihan zain
Penanggung jawab : SA Lingga
Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store