Pemekaran Desa terkendala “Desa Fiktif”

KUALA KAPUAS, Kalselpos.com – Kemunculan informasi adanya sejumlah Desa fiktif di beberapa wilayah di Indonesia, menjadi kendala tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Kapuas merealisasikan rencana pemekaran beberapa desa di wilayah itu.

Baca juga=Sosialisasi P4GN digelar di STAI Kuala Kapuas

Meski bertujuan agar lebih fokus dalam pembangunan desa, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk sudah memenuhi syarat, untuk dimekarkan. Namun, pemekaran Desa sampai sekarang masih belum terealisasi.

Kepala bidang Kelembagaan Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (DPMD) Kapuas, Selamat Santoso mengungkapkan, pemekaran sekitar kurang lebih 18 desa dari 214 desa yang tersebar di 17 kecamatan di wilayah itu, sampai sekarang belum terealisasi.

Sebab pemerintah saat ini sedang melakukan evaluasi bagi beberapa desa yang dinilai fiktif.

“Salah satu kendalanya adalah berkembangnya isu desa fiktif, yang membuat perlu ketelitian akan keberadaan desa di seluruh tanah air ini. Supaya jangan sampai ada penyimpangan,” ujar Selamat Santosa, kepada wartawan, Senin (25/11).

Dikatakannya, baru baru ini muncul desa fiktif di Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara. Dimana hal tersebut menjadi acuan kementrian dalam negeri untuk melakukan penelitian kembali seluruh desa yang ada di Indonesia.

Yang menjadi acuan untuk mendata ulang kembali desa yang ada diseluruh Indonesia jelasnya, mulai dari nama desa, dasar pembentukan desa, SK Pengangkatan Kepala desa, jumlah penduduk, luas wilayah, kode desa dan hal yang terkait dengan data desa.

“Data tersebut diminta oleh dirjen pemerintahan desa kementrian dalam negeri berdasarkan petunjuk Mendagri Tito Karnavian,”ungkapnya.

Baca juga=Sosialisasi P4GN digelar di STAI Kuala Kapuas

Sementara, Kepala DPMD Kapuas, Yan Marto menegaskan, sejauh ini telah ada usulan pemekaran beberapa Desa yang ada, namun pemekaran ada yang terkendala pada proses verifikasi di tingkat provinsi. “Namun faktor lain seperti peninjauan kembali karena dikhawatirkan adanya desa fiktip, juga menjadi faktor kendala,” sebut Yan Narto.

Penulis : Iwan Cavalera
Editor : Aspihan Zain
Penanggungjawab SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait