Proyek Bandara jadi ‘Molor’

PROYEK BANDARA - Proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, di Banjarbaru, saat dikunjungi TP4D Kejati Kalsel, Kamis (3/9) kemarin (istimewa)

Sempat ‘digadang-gadang’ akan beroperasi pada Oktober 2019, sekaligus menjadi Embarkasi Haji kelas Internasional, proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, di Banjarbaru, senilai Rp1,9 Triliun, dipastikan molor.

———————–

Bacaan Lainnya

BANJARMASIN, K.Pos – Sebab, sebagaimana diungkapkan pimpinan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Dadang Dian Hendiana, di sela merima kunjungan Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel, Kamis (3/9) kemarin, diakui terjadi keterlambatan penyelesaian pengembangan proyek dengan pekerjaan dua paket  bernilai Rp1,9 triliun tersebut.

Baca juga=PAN Banjarmasin tetap terbuka di Pilwali

Alasannya, ada beberapa kendala terkait pengadaan material, sehingga masa finishing mengalami kemoloran. “Material yang didatangkan dari luar, Saya rasa akan dipercepat,” ungkapnya.

Selain terkendala suplai material, pengembangan fisik terminal terhambat surat Izin Mendirikan Bangunan atau IMB, sehingga pihaknya harus melakukan adendum (perpanjangan). “Namun karena masih ada yang belum selesai, maka pekerjaan diperpanjang atau di-adendum,” jelas Dadang Dian Hendiana.

Sekalipun demikian, dia memastikan kalau sesuai rencana, proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang direncakan mampu menampung penumpang sebanyak 7 juta orang setahun, ini bakal selesai November 2019, dan bisa dioperasionalkan secara keseluruhan. “Insya Allah, nanti peresmiannya akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

Sebelumnya, TP4D Kejati Kalsel di bawah pimpinan Kepala Kejaksaan (Kajati), Ari Arifin SH MH, melakukan pengontrolan atau peninjauan progres proyek pengembangan Bandara Syamsuddin Noor.

Kajati mengaku, kedatangan timnya hanya ingin melakukan pengecekan sejauh mana progres pembangunan tersebut. “Kedatangan kami bersama Tim TP4D siang ini, hanya ingin mengecek proyek pengembangan ini, sejauhmana sudah progresnya,” ujarnya.

Menurutnya, jika pihaknya telah menerima informasi terakhir dari pihak PT Angkasa Pura I, pada bulan September, soal perkembangan proyek pembangunan yang sudah mencapai 83 persen. “Mudah – mudahan, sisanya yang 17 persen bisa terselesaikan tepat waktu,” harapnya.

Baca juga=PAN Banjarmasin tetap terbuka di Pilwali

Kajati juga menegaskan, kepada pihak bandara agar sering-sering komunikasi dengan Tim TP4D Kejati. “Saya juga berharap agar pihak PT Angkasa Pura I sering-sering melakukan koordinasi atau komunikasi kepada Tim TP4D Kejati Kalsel,” tegas Ari Arifin.

Penulis: SA Lingga
Penanggung jawab: SA Lingga

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait