Dinkes Barut Evaluasi Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

EVALUASI – Puluhan petugas Puskesmas di Barito Utara, mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi pelakanaan Program Indonesia Sehat.(asli)

“Program pembangunan kesehatan Indonesia mengacu pada tiga pilar yaitu mengedepankan
paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan pemenuhan universal health coverage melalui
jaminan kesehatan nasional”
=================================
MUARA TEWEH, K.Pos – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara (Barut) menggelar pertemuan
pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIK-PK) puskesmas se Barito Utara di aula Kecamatan, Rabu (23/10).

Kegiatan ini dihadiri wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra, Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng,
kepala perangkat daerah, mewakili Ketua TP PKK Barito Utara, Kepala UPT Puskesmas dan jajarannya
serta undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

Baca juga=Bupati Barut dinobatkan jadi Tokoh Ekonomi Syariah

Bupati Barito Utara H Nadalsyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan wakil bupati Sugianto
Panala Putra mengatakan program pembangunan kesehatan di indonesia mengacu pada sistem
kesehatan nasional (SKN).

“SKN ini memiliki visi dan misi pencapaian pemenuhan hak asasi manusia, pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa lndonesia harus secara terpadu saling mendukung untuk
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang sepinggl-tingginya,” kata wabup Sugianto Panala Putra.

Dikatakannya, pelaksanaan SKN tersebut, dituangkan pada rencana pembangunan jangka panjang
bidang kesehatan tahun 2005-2025 (RPLP-K) dan sinergis dengan sembilan agenda perubahan
(Nawacita) Kabinet keria tahun 2015-2019, khususnya dalam bidang kesehatan.

“Program pembangunan kesehatan Indonesia mengacu pada tiga pilar yaitu mengedepankan paradigma
sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan pemenuhan universal health coverage melalui jaminan
kesehatan nasional,” katanya.

Pelaksanaan tiga pilar program Indonesia sehat tersebut mempunyai target sasaran seluruh usia (total
coverage) mengikuti siklus kehidupan (life cycle) sehingga integrasi pelaksanaan pelayanan kesehatan
dapat dilakukan lebih efektif iika melalui pendekatan keluarga.

Lebih lanjut Sugianto Panala Putra program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) ini
mengintegrasikan pelaksanaan program melalui pendekatan 6 komponen utama dalam penguatan
sistem kesehatan yaitu penguatan upaya pelayanan kesehatan. ketersediaan tenaga kesehatan, sistem
informasi kesehatan, akses terhadap ketersediaan obat esensial, pembiayaan dan kepemimpinan atau
pemerintahan.

“Pelaksanaan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ditekankan pada integrasi
pendekatan akses pelayanan kesehatan. ketersbdiaan tenaga kesehatan. pembiayaan serta sarana
prasarana termasuk program upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan perseorangan (UPK) yang

mencakup seluruh kbluarga dalam wilayah kerjaa puskesmas dengan memperhatikan manajemen
puskesmas,” imbuhnya.

Agar katanya pelaksanaanya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan serta untuk meningkatkan
kualitas pelayanan. Untuk itu diperlukan upaya monltoring dan evaluasi secara berkala dan berjenjang,”
pungkasnya.

Baca juga=Bupati Barut dinobatkan jadi Tokoh Ekonomi Syariah

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo mengatakan jumlah peserta yang
mengikuti kegiatan ini sebanyak 80 orang dari 16 puskesmas, yakni masing-masing satu orang Kepala
Puskesmas, 2 orang pemegang PIS-PK dan 2 orang petugas Puskesmas Pembantu.
“Untuk biaya pelaksanaan kegiatan dibebankan pada DAK dan Non Fisik Dinkes Kabupaten Barito Utara
tahun 2019,” kata Siswandoyo.

Penulis: Asli
Penanggung jawab: SA Lingga

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait