MARTAPURA, kalselpos.com – Gangguan kejiwaan pada anak akibat gatget atau gawai semakin memperihatinkan. Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sambang Lihum dalam beberapa bulan terakhir, mulai menerima pasien anak penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Penyebabnya penggunaan gawai yang berlebihan.
Baca juga=2 Walikota nikmati Bersepeda di Sungai Martapura
Direktur RSJD Sambang Lihum, dr Dharma Putra mengatakan, pihaknya belum mengantongi data pasti jumlah pasien anak ke rumah sakit jiwa yang berlokasi di Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut tersebut, tapi fenomena ini sudah terjadi. Bahkan, kasus anak ODGJ akibat penggunaan gawai berlebihan berpotensi meningkat jika tidak segera ditangani.
“Sudah puluhan anak yang kami rawat karena kecanduan gawai, ini masalah serius dan membuat kita prihatin,” ujarnya kepada Kalsel Pos, Rabu (16/10/2019).
Dharma menuturkan, potensi ini semakin besar. Salah satunya dipengaruhi penggunaan gawai dan para orang tua sekarang sudah banyak yang memberikan gawai kepada anak. Pemberian ini dilakukan awalnya agar anak bisa bermain tanpa mengganggu kegiatan orang tua dan sayangnya penggunaan ini kemudian membuat anak menjadi kecanduan.
“Jika gadget dipakai berlebihan dan menjadi ketergantungan bisa mengganggu jiwa anak tersebut,” cetusnya.
Selain anak – anak, RSJD Sambang Lihum juga pernah merawat dua orang mahasiswa yang kecanduan gawai sehingga lupa belajar dan mengakibatkan nilai semester anjlok.
Dharma menegaskan, hal itu bisa dicegah dari awal dengan mengembalikan gawai pada fungsinya.
“Berikan gadget pada anak sesuai dengan usianya. Selain itu aktifkan bermain dengan anak seusianya dengan permainan tradisional,” ujarnya.
Dia juga menghimbau kepada guru untuk melarang anak – anak membawa gawai ke sekolah. “Sediakan saluran telpon khusus agar anak – anak bisa berkomunikasi dengan orang tua di rumah. Sehingga anak – anak tidak perlu lagi membawa gawai ke sekolah,” ujarnya.
Baca juga=2 Walikota nikmati Bersepeda di Sungai Martapura
Untuk RSJD Sambang Lihum sendiri, lanjut Dharma, kedepannya akan membuat taman bermain untuk anak – anak yang dilengkapi sarana permainan tradisional untuk edukasi. “Atas saran dan pemikiran Paman Birin gubernur kita, taman bermain akan segera dibangun dibagian belakang rumah sakit. Taman untuk anak – anak ini dibuka rencananya seminggu sekali. Diharapkan ini bisa membantu mengurangi anak – anak main gawai secara berlebihan,” tutupnya.
Penulis: Anas Aliando
Penanggungjawab: SA Lingga