MARTAPURA, kalselpos.com – Kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sudah mulai reda. Hujan yang mengguyur bumi Lambung Mangkurat dalam seminggu terakhir mematikan kobaran api yang menyulut hutan dan lahan gambut.
Baca juga=2 Walikota nikmati Bersepeda di Sungai Martapura
Ada cerita memilukan disaat asap pekat mengurung Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sambang Lihum yang berada di Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.
Pasein yang kebanyakan mengalami gangguan jiwa dan rehabilitasi akibat ketergantungan narkoba di tempat itu juga merasakan sesaknya bernafas kala kabut asap datang tanpa diundang.
“Setiap hari rata – rata satu sampai dua orang pasein kami yang terkena Ispa (Infeksi Saluran Pernapasan Atas, red) akibat kabut asap pekat yang datang biasanya antara pukul 05.00 hingga pukul 09.00 Wita,” ujar Dirut RSJD Sambang Lihum, dr Dharma Putra kepada kalselpos.com, Minggu (6/10/2019).
Diutarakan mantan Sekda Kabupaten HST ini, pihak rumah sakit dengan terpaksa mengurung pasein dalam ruangan agar tidak berkeliaran diluar untuk menghindari paparan kabut asap secara langsung.
“Kami terpaksa mengurung mereka. Kalau dibiarkan berada diluar ruangan maka kabut asap akan semakin parah terpapar pada mereka,” jelasnya.
Dharma menjelaskan, selama musim kemarau berlangsung, dilingkungan rumah sakit didirikan posko Karhutla oleh BNPBD Kalsel. Pihaknya juga siap siaga dengan peralatan padam kebakaran jika api menjalar sampai lingkungan rumah sakit.
Baca juga=2 Walikota nikmati Bersepeda di Sungai Martapura
“Yang parah asapnya sekitar satu minggu. Kami ekstra waspada menjaga pasein untuk benar – benar aman dari paparan asap. Untung saja Karhutla sudah semakin berkurang seiring datangnya musim hujan,” tutupnya.
Penulis: Anas Aliando
Penanggungjawab: SA Lingga
