KANDANGAN, Kalselpos.com– Mencegah terjadinya kebakaran lahan,
Kodim 1003/Kandangan, bekerjasama dengan BPBD dan Dinas Pertanian setempat, melakukan inovasi teknologi tepat guna alat mesin pertanian Handtraktor Rotary, di Desa Tinggiran, Kecamatan Kandangan, Selasa (10/9).
Baca juga=Pelaku Penembakan Brigadir Edi Disergap di Kandangan
Staf Ahli BNPB Pusat, (Purn) Mayjen TNI, Amrin, mentakan Handtractor Rotary dapat berfungsi untuk memudahkan dalam membersihkan jerami, dan rerumputan yang ada di lahan persawahan, sehingga para petani tidak perlu membakar lahan sawahnya. “Jerami dan rumput tertimbun tanah, juga dapat menjadi pupuk organik,” ujarnya.
Menurutnya, inovasi modifikasi alat mesin pertanian tersebut, merupakan salah satu terobosan kreatif untuk solusi dan cara cerdas bagi para petani membersihkan lahannya, sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran lahan.
“Inovasi kreatif ini juga untuk mengurangi biaya produksi, sehingga penghasilan petani bisa meningkat, dan secara tidak langsung kesejahteraan petani dan masyarakat bisa lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1003/Kandangan, Letkol Inf Suhardi Aji Sriwijayanto, mengatakan, mengolah lahan khususnya di daerah persawahan jangan di bakar, karena tanah bekas bakaran tadi bisa menjadi keras dan kekurangan unsur hara atau unsur mikroorganisme akan mati.
Dikatakannya, bekas bakaran jerami hanya akan menghasilkan kandungan Silika dan Kalium. Tapi, kalau lahannya olah jerami tadi akan menghasilkan pupuk organik, sehingga bisa mengurangi biaya produksi, khususnya penggunaan pupuk kimia.
Ia berharap, inovasi yang sedang kembangkan dan dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. “Dengan inovasi tersebut, petani tidak perlu capek capek mengangkat bekas jerami dari lahan. Jerami akan langsung hancur tercampur dengan tanah dan membusuk,” ujarnya.
Khusus bagi masyarakat yang mata pencahariannya berkebun jenis holtykultura, kata dandim, alat tersebut bisa untuk membuat bedengan dengan biaya yang cukup murah.
Baca juga=Pelaku Penembakan Brigadir Edi Disergap di Kandangan
“Perbandingan manual antara Rp.5.000-7.000/meter dan jika 1 ha mengeluarkan biaya Rp.30 juta sampai Rp.35 juta. Tapi, kalau menggunakan alat tersebut bisa mengeluarkan biaya antara Rp.10 juta sampai Rp.13 juta, dan tanahnya sudah hancur dan bisa langsung di tutup mulsa,” ujarnya.
Penulis : Sofan
Editor : Wandi
Penanggung Jawab : SA Lingga