Seleksi CPNS Kapuas ‘masuk’ Mabes Polri

PROTES SELEKSI CPNS - Suwotjo, salah seorang dari orangtua peserta test CPNS di Kapuas, yang sempat melakukan protes atas hasil seleksi masuk calon pegawai negeri tersebut.(iwan cavelera)

Masih ingat soal test seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kapuas, Kalteng, yang diduga bermasalah. Kini kasus tersebut dilaporkan sudah masuk ‘kantong’ tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Mabes Polri.

———————–

Bacaan Lainnya

KUALA KAPUAS, K.Pos – Informasi tersebut setidaknya disampaikan Suwatjo, ayah dari salah seorang peserta test CPNS di Kapuas, yang gagal lolos kendati memiliki nilai tertinggi saat seleksi, 8 bulan silam.

Kepada Kalsel Pos, di Kapuas, Suwatjo mengaku sempat menerima kedatangan tamu yang mengaku dari tim Saber Pungli Mabes Polri, pada Jumat (9/8) lalu.

Baca juga=Kades Budi Mufakat bersama Warga “datangi” Satlantas Polres Kapuas

Kala itu dia sangat terkejut menerima kedatangan tamu tersebut. “Saya sempat mendampingi tamu tersebut ke Dinas Kesehatan (Dinkes), BKSDM dan Puskesmas Pulau Kupang. Sayangnya, Saya kurang mengetahui apa yang dibicarakan, karena tidak diperboleh masuk. Jadi, Saya hanya mengantar mereka (tamu, red) saja,” terang Suwotjo.

Sayangnya, saat Kalsel Pos coba mendatangi pejabat Dinkes Kapuas guna mengklarifikasi tentang adanya tamu yang mengaku dari Siber Pungli Mabes Polri, itu Selasa kemarin, Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas, Raison, masih berada di luar kota. Tapi, dari buku tamu, ada tertulis nama dari tamu yang dimaksudkan.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan belum diketahui maksud dan tujuan dari kedatangan tim yang mengaku dari Saber Pungli Mabes Polri itu, termasuk dari pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber  Daya Manusia ( BKPSDM ) Kapuas.

Seperti pernah diberitakan harian ini, untuk formasi bidan di Puskesmas Pulau Kupang, sampai sekarang menggantung hampir 8 bulan lamanya. Halimah yang dinyatakan lulus maupun Mardiyanti yang melalui orangtuanya Suwotjo, memprotes hasil dari pengumuman CPNS, sama – sama belum mendapatkan Surat Keputusan (SK).

Suwotjo malah sempat mempertanyakan hasil pengumuman yang mengurangi poin dari anaknya yang dianggap bukan warga setempat, karena KTP bukan dari wilayah di mana Puskesmas Pulau Kupang berada.

Baca juga=Kades Budi Mufakat bersama Warga “datangi” Satlantas Polres Kapuas

Kala itu, Puskesmas Pulau Kupang dikategorikan sebagai terpencil, hingga pemilik KTP setempat mendapat poin 10. Maka walau nilai sempat unggul menjadi kalah, dengan penambahan poin untuk yang memiliki KTP setempat, terang Suwotjo, mengulangi permasalahan 8 bulan lalu, kepada Kalsel Pos.

Penulis: Iwan cavelera
Penanggung jawab: SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait