Paman Birin: Kita ingin Hutan Kembali Hijau, Lebat dan Lestari

Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor pada acara Lokakarya Gerakan Nasional Pemulihan DAS Berbasis Bisnis Provinsi Kalsel di Hotel Aria Barito, Selasa siang.(Anas Aliando)

BANJARMASIN, kalselpos.com – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meminta masyarakat, pelaku kepentingan dan semua dinas yang terkait untuk bersama – sama melaksanakan pemeliharaan dan melestarikan lingkungan baik sungai maupun hutan.

Harapan gubernur disampaikan secara tertulis  dibacakan Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris Makkie pada saat membuka Lokakarya Gerakan Nasional Pemulihan DAS Berbasis Bisnis Provinsi Kalimantan Selatan, bertempat di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) Selasa (2/6/2019) siang.

Bacaan Lainnya

Baca juga=Smart City Banjarmasin Pilar Smart People

“Mari sama – sama kita menjaga lingkungan agar benar – benar terjaga. Kita ingin hutan kembali hijau, lebat dan lestari. Kita juga ingin hutan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Mari kita terus galakkan gerakan menanam untuk anak cucu kita,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, maksud kegiatan loka karya adalah mengutamakan kegiatan bisnis komoditi kehutanan di sektor hulu melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kalsel sehingga bisa terstruktur roadmap bisnis per jenis komoditi yang lestari guna menunjang perekonomian daerah. “Tujuan kegiatan ini adalah mempertemukan para stakeholder bisnis komoditi kehutanan dengan mempertimbangkan optimalisasi kegiatan RHL dan DAS di Kalsel,” terangnya.

Hanif menyampaikan, berdasarkan data Rencana Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS tahun 2014, bahwa sasaran kegiatan RHL pada DAS Barito seluas lebih kurang 741.519 hektar, sasaran tersebut merupakan prioritas satu. Sedangkan untuk prioritas dua adalah seluas kurang lebih 1.789.963 hektar.

“Pada tahun 2019 ini, satuan kerja balai pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung Barito dialokasikan target pembuatan tanaman RHL dalam rangka pemulihan DAS tersebut seluas 8.300 hektar sebagai bagian dari target nasional seluas 206.000 hektar yang dilaksanakan pada lima KPH di Kalsel,” paparnya.

Diutarakannya, pola pelaksanaan rehabilitasi hutan dilaksanakan melalui pola intensif dan pola agroforestri dengan perincian pola intensif 1.100 batang per hektat seluas 877 hektar. Pelaksanaan RHL melalui tender kontrak  tahun jamak/multiyeaer pada tahun 2019 sampai dengan 2021 meliputi KPH Balangan, KPH Hulu Sungai, KPH Kayutangi, KPH Tanah laut dan KPH Pulau laut Sabuku. “Beragam jenis yang akan ditanam terdiri dari jenis kayu dan buah – buahan serta tanaman sela antara lain, Meranti, Keruing, Sengon, Karet, Kayu Kuku, Beringin, Pulai, Jabon, Kayu Manis, Kayu Putih, Bambu, Jengkol, Durian, Kemiri, Aren, Cempedak, Langsat, Mangga, Nangka, Pampakin, Petai, Rambutan, Kopi dan Rotan,” urai Hanif.

Baca juga=Smart City Banjarmasin Pilar Smart People

Acara loka karya juga dihadiri Dirjen Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  Ir. Hudoyo, MM, Kepala Badan Layanan Umum KLHK, Ketua Asosiasi Pengusaha Kehutanan (APKINDO) Bambang Supiyanto, Direktur Usaha Jasa Lingkungan dan Hasil Hutan bukan Kayu KHLK, Puslit Karet Kementerian Pertanian, para pakar bisnis, pelaku usaha, kelompok tani hutan binaan Dishut Kalsel serta pemerhati kehutanan.

Penulis: Anas Aliando
Editor: Aspihan Zain
Penanggungjawab: SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait