Jika Kalsel jadi Ibu Kota Negara

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor bersama Gubernur Lemhanas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.(Anas Aliando)

Paman Birin : Ibu Pertiwi Kembali Kepangkuannya

=================
BANJARMASIN, kalselpos.com – Jika nantinya, Provinsi Kalimantan Selatan berhasil terpilih menjadi ibu kota negara, berarti ibu Pertiwi kembali kepangkuannya.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut disampaikan, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan untuk Pelatih Training of Trainers (ToT) Nilai – nilai Kebangsaan bagi dosen, guru dan widyaswara di Kalimantan Selatan tahun 2019, bertempat di Hotel Rattan Inn, Selasa (16/7/2019) siang.

Baca juga=Kesbangpol gelar Sosialisasi Pasca Pilpres di Banjarmasin Barat

“Dulu, Kalimantan Selatan adalah provinsi tertua di pulau Kalimantan. Waktu itu Pulau Kalimantan ibu kotanya Banjarmasin. Kalimantan Selatan juga Salahsatu dari delapan provinsi yang menyatakan kesetiaannya pada Republik Indonesia pada masa itu. Jadi kalau Kalimantan Selatan dipilih menjadi ibu kota negara, maka ibu Pertiwi kembali kepangkuannya,” ujar gubernur yang akrab dipanggil Paman Birin tersebut.

Disamping  itu, lanjut gubernur, ternyata Banjarmasin usianya lebih tua satu tahun dari Jakarta. “Dahulu nama Banjarmasin adalah Bandarmasih, sedangkan Jakarta namanya Batavia, usia Banjarmasin lebih tua satu tahun dari Jakarta,” ujarnya seraya mendapat tepuk tangan gemuruh dari peserta pelatihan.

Diutarakan, Kalimantan Selatan masyarakatnya terkenal ramah dan selalu terbuka kepada siapa saja, dalam pergaulan sehari-hari juga  selalu menerapkan kehidupan yang Berbhineka Tunggal Ika.

“Contohnya, kalau kita berkunjung ke Pasar Terapung, disana dapat kita lihat dan rasakan betapa kentalnya  kearifan lokal dan menjadi sebuah perekat kebhinekaan,” ujarnya.

Disampaikannya, bangsa kita adalah bangsa pejuang, Kalimantan Selatan rakyatnya juga tidak kenal menyerah. Motto Kalimantan Selatan adalah Bergerak, Bersama Gelorakan Rakyat.

“Bergerak disini kalau dalam bahasa Banjar adalah jangan pangoler, dalam bahasa Indonesia jangan pemalas. Sejatinya bangsa kita adalah bangsa pemenang, untuk bisa menjadi pemenang harus bergerak dan berjuang,” cetusnya.

Kegiatan pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT). Nilai – nilai kebangsaan  di adakan Lemhanas RI dan Pemprov Kalsel diikuti 100 peserta dari kalangan guru, dosen, widyaswara dan unsur masyarakat.

“Kalsel provinsi yang tenang aman dan damai, rakyatnya selalu bersenergi dengan aparat,” ujar Gubernur Lemhanas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Disampaikan, Agus, tujuan pelatihan adalah meningkatkan kualitas pemahaman peserta tentang ketahanan, meningkatkan nilai – nilai kebangsaan dengan materi dasar yang disampaikan wawasan Nusantara, ketahanan nasional dan kewaspadaan nasional.

Baca juga=Kesbangpol gelar Sosialisasi Pasca Pilpres di Banjarmasin Barat

“Peserta diharapkan dapat membantu pada lembaga Diklat untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif, juga mampu menggali potensi yang selama ini terpendam dengan membuka diri dan selalu waspada terhadap ancaman global,” ujar Agus Widjojo.

Penulis: Anas Aliando
Penanggungjawab: SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait