Imbas dari Naiknya Harga Tiket Pesawat, Penumpang Kapal Laut Membludak

Anton Wahyudi, Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin.(Anas Aliando)

BANJARMASIN, kalselpos.com – Senyum sumringah tersungging di bibir Anton Wahyudi, Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin. Wajahnya pun berbinar ketika menjelaskan aktivitas perusahaan pelayaran yang kini kembali memetik buah manis setelah ditahun – tahun sebelumnya mengalami krisis penumpang karena beralih ke moda transportasi udara.

Sejak awal 2019, semua maskapai penerbangan menaikkan harga tiket dan menerapkan bagasi berbayar, imbasnya masyarakat yang mau menyeberang ke Pulau Jawa dari Pulau Kalimantan kembali memilih kapal laut sebagai sarana transportasi karena tarifnya masih wajar dan normal.

Bacaan Lainnya

Baca juga=Jual Sabu di Banjarmasin, Warga Bangkalan diciduk Polisi

“Tahun ini angkutan penumpang kapal laut kembali ramai, peningkatannya hampir 100 persen jika dibandingkan tahun 2018 lalu,” ujar Anton Wahyudi kepada kalselpos.com Sabtu (15/6/2019) siang.

Anton mencatat, hingga H+9 lebaran, penumpang yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan pelabuhan Trisakti Banjarmasin sudah mencapai 8000 orang. “Rata – rata penumpang yang diangkut sekali pemberangkatan 1000 sampai 1.400 orang,” paparnya.

Anton berujar, pada lebaran tahun 2019 ini peningkatan pemudik sudah terlihat pada H-30, berbeda jomplang dengan tahun 2018, peningkatan penumpang justru mulai terasa pada H-10. “Penumpang yang mudik tujuan Surabaya tahun ini tercatat 10.269 orang meningkat jauh lebih besar jika dibanding tahun 2018 sebanyak 18.400 orang, artinya peningkatan nyaris 100 persen,” imbuhnya.

PT Dharma Lautan Utama sendiri, jelas Anton Wahyudi, untuk mengangkut penumpang pada arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2019 ini mengoperasikan empat unit kapal reguler masing masing berkapasitas diatas 1000 penumpang yaitu KM Dharma Kartika IX, Kirana IX, Kumala dan Setya Kencana III. Sedangkan tahun 2018 hanya mengoperasikan dua kapal ditambah satu kapal cadangan. Untuk arus balik sendiri puncaknya pada H+4.

Meningkatnya animo masyarakat yang menggunakan kapal laut terbukti dengan terjual habisnya tiket dari Surabaya tujuan Banjarmasin hingga keberangkatan tanggal 20 Juni 2019. “Tanggal 21 Juni baru ada tersedia tiket lagi. Ini tentunya sangat menggembirakan bagi kami,” ujarnya.

Baca juga=Jual Sabu di Banjarmasin, Warga Bangkalan diciduk Polisi

Anton berkata, selagi harga tiket pesawat masih murah, penumpang kapal laut yang mendominasi dari kalangan menengah kebawah. Namun ketika harga tiket pesawat melambung, penumpang kapal laut terdiri dari semua kalangan. “Yang duluan pulang pada arus balik adalah para PNS, kemudian tahap berikutnya para pekerja sawit dan tambang,” jelasnya.

Selain mengangkut orang dan barang, kapal laut juga mengangkut mobil. Di musim mudik lebaran 2019 ini menurut Anton, banyak sekali pemudik yang membawa kendaraan roda empat dan roda dua alias mobilnya sehingga juga mengalami peningkatan yang signifikan.
“Angkutan sepeda motor naik 46,82 persen, mobil 42,07 persen, truk naik 30 persen. Selain dari dampak mahalnya  tiket pesawat, alasan pemudik membawa mobil adalah ingin mencoba merasakan berkendara di jalan tol,” ujar Anton sambil tertawa.

Diungkapkannya, mestinya peningkatan jumlah penumpang dan barang melalui kapal laut ini bisa disikapi pemerintah dengan meningkatkan sarana dan prasarana serta akses menuju pelabuhan. “Kota Banjarmasin merupakan pintu masuk. Kapal besar belum bisa masuk ke Trisakti karena terkendala alur, beda dengan di Balikpapan dan Batulicin, disana kapal berkapasitas besar sudah bisa masuk. Semoga ini bisa menjadi perhatian pihak terkait,” ujarnya masygul.

Penulis: Anas Aliando
Editor: Aspihan Zain
Penanggungjawab: SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait