Menuju RS Berbasis Syariah, BLUD RS Hasan Basri Mandatory Training‎

SAMBUTAN- Bupati HSS, Achmad Fikry, memberikan sambutan dalam acara  ‎Mandatory Training yang digelar oleh BLUD RSU Brigjen Hasan Basry Kandangan.(Kominfo)

KANDANGAN, Kalselpos.com-‎ Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum (RSU) ‎Brigjend Hasan Basry Kandangan, terus bergerak dan melakukan pembenahan peningkatan pelayanan segala bidang. Salah satunya dengan menerapkan pelayanan yang berstandar syariah, yang akan diterapkan oleh pasien, keluarga pasien dan seluruh pegawai RSU.

DISAMBUT- Ketangan Bupati HSS, Achmad Fikry di BLUD RSU Brigjen Hasan Basry Kandangan disambut untuk membuka acara Mandatory Training‎ menuju rumah sakit berbasis syariah.(Kominfo)


Salah satu syarat penerapan RSU berstandar syariah, yakni dilakukan visitasi oleh Dewan Syariah Nasional bagi Rumah Sakit berstandar syariah adalah telah dilakukannya Mandatory Training bagi seluruh pegawai rumah sakit.

Bacaan Lainnya

Baca juga=PGRI HSS Halal Bi Halal dengan Bupati Fikry

Hal ini dimaksudkan bahwa seluruh pegawai rumah sakit memiliki kompetensi dalam pemberian informasi dan pembimbingan ibadah kepada pasien dan keluarga pasien.

Senin (24/6), di Aula RSU Brigjend H Hasan Basry Kandangan, digelar Mandatory Training bagi karyawan/karyawati RSU Brigjend H Hasan Basry Kandangan, menuju sertifikasi syariah, yang dibuka langsung oleh Bupati HSS,Achmad Fikry.

Direktur BLUD RSU Brigjend H Hasan Basry Kandangan, mengatakan, menuju rumah sakit berbasis syariah sudah memasuki tahap akhir, yakni Mandatory Training. “Mandatory Training merupakan langkah terakhir. Setelah  mendapatkan Mandatory Training, kami akan mengajukan surat permohonan untuk penilaian kepada Majelis Kesehatan Islam Nasional dari Majelis Ulama Indonesia di Jakarta,” ujarnya.

MENGIKUTI- Pegawai BLUD RSU Brigjen Hasan Basry Kandangan mengikuti kegiatan Mandatory Training‎ menuju rumah sakit berbasis syariah.(Kominfo)

Menurutnya, ‎rumah sakit berbasis syariah tidah hanya melayani orang islam, tetapi juga melayani orang non muslim denga menyiapkan pendapingan sesuai dengan agama mereka. “‎Di depan ada informed consent, pasien ingin dilayani dengan agama apa. Yang Islam silahkan meminta yang muslim, dan yang non muslim sesuai dengan agama mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati HSS, Achmad Fikry, menyatakan, untuk menjadi rumah sakit berbasis syariah, sangat ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM). “Sebagus apapun rumah sakit, jika SDM-nya tidak mendukung, tidak akan berjalan dengan baik,” ujar Bupati Fikry.

Tadi, kata Fikry, sudah diuraikan oleh Ketua MUI dan ada tiga dasar dalam pelayanan yang menjadi acuan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, yakni berbelas kasih kepada pasien, memberikan nasehat, dan menerapkan sikap tawadhu dalam bekerja. “Seorang petugas kesehatan dengan senyumnya saja sudah memberikan kebaikan bagi pasien,” kata bupati.

Baca juga=PGRI HSS Halal Bi Halal dengan Bupati Fikry

‎Bupati meminta, jika BLUD RSU Brigjen Hasan Basry sudah menjadi rumah sakit berbasis syariah, untuk mengawal pasien dan keluarga pasein sesuai ketentuan, keluarga pasien juga harus dikawal, seperti menutup rambut bagi wanita, yang menjadi aurat wanita.‎ “Untuk penerapan rumah sakit syariah, kita berharap mendapatkan keberkahan dari Allah,” ucapnya.

Penulis : Sofan
Editor : Wandi
Penanggung Jawab : SA Lingga

 

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait