KUALA KAPUAS, Kalselpos.com – Berawal dari salah satu Relawan, Balakar 545 Kapuas, Jumat ( 24/5) 06.00 wib, yang melakukan evakuasi laka di jalan Tambun Bungai, yang kemudian saat di IGD RSUD Kapuas, diberitahu warga Narahan yang mengantarkan keluarganya yang diduga keracunan, di desa mereka banyak mengalami keluhan yang sama, maka segera Balakar 545 Kapuas melakukan pengecekan lapangan.
Hasilnya benar, banyak keluarga yang mengeluh sakit perut lalu muntah muntah, yang langsung saja di informasikan ke instansi terkait serta relawan lainnya untuk segera di evakuasi ke RSUD Kapuas.
Langsung semua armada ambulan yang ada, baik milik pemkab Kapuas, pemerintah desa seperti Pulau Mambulau, Saka Lagun, Palangkai dan lainnya, milik Relawan seperti Balakar 545 Kapuas, Mandiri, dan Emergency 508 serta BPBD Kabupaten Kapuas.
Baca Juga ==>Santap Hidangan Ultah, Puluhan Warga Desa Lamunti Permai Keracunan
Karena sulitnya mencapai lokasi yang tersebar seperti Handil Baru, Handil Aya, Handil Kubu, Handil Hindu, Handel Tanggul, Handil Cangkingan Hindun yang ada di wilayah desa Narahan, serta ada juga yang berasal dari desa Saka Lagun. Semua berada di kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas. Maka, dikerahkan kendaraan roda dua dari para relawan, armada sungai Speed Boat dari Emergency 508 serta BPBD Kabupaten Kapuas.
Semua secara estafet bergantian mengevakuasi warga yang terkena keracunan massal yang di duga setelah mengkonsumsi Makanan nasi kotak ‘sambal masak habang’ dari acara buka puasa bersama di desa Narahan yang dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kamis (23/5) pukul 17.00 wib. Bahkan Dandim 1011/ KLK serta Kapolsek Pulau Petak serta beberapa anggota juga korban keracunan massal ini.
Sampai dengan Jumat malam pukul 22.00 wib melalui informasi Direktur RSUD Dr. Soemarno Sostroatmojo Kapuas, Dr Agus Waluyo, jumlah pasien yang masuk dan dirawat berjumlah 155 orang, terdiri dari orang dewasa 105 dan anak anak 50 dimana terdiri dari 73 laki laki dan 82 perempuan,
“Karena ini kejadian luar biasa ( KLB) maka kita sesuai juga dengan ucapan Bupati Kapuas, tidak memungut biaya untuk pasien korban keracunan ini, ” ungkap Dr Agus Waluyo.
Berdasarkan pemantauan kita di lokasi dan wawancara dengan tim medis Dokter Akhmad Haspiani dan kawan kawan, yang memberikan perawatan di beberapa tempat kejadian, mmengatakan masih ada 70 orang pasien lagi yang kita pantau perkembangan kondisinya, jika dianggap perlu rujukan, akan segera kita bawa ke RSUD Kapuas, ucap dr Akhmad Haspiani. Dan pihak rumah sakit sudah mengantisipasi lonjakan pasien dengan mendirikan tenda dan perlengkapan lainnya.
Baca Juga ==>Santap Hidangan Ultah, Puluhan Warga Desa Lamunti Permai Keracunan
Untuk penyebab dari keracunan massal setelah acara buka bersama saat safari Ramafhan ini, Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro melalui Kasatreskrim AKP Ahmad Budi Martono menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan kejadian tersebut, dan mulai melakukan penyidikan. “Kita masih selidiki penyebabnya, periksa saksi dan ambil sampel makanan,” ucap AKP Ahmad Budi Martono.
Penulis : Iwan Cavalera
Editor : Aspihan Zain
Penanggungjawab : SA Lingga
Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store
Aplikasi Kalselpos.com