BARABAI, kalselpos.com – Hamdani Akbar, penceramah kondang atau yang biasa orang Barabai menyebutnya tukang kisah meninggal dunia pada Rabu, (8/05/2019) pukul 18.30 WITA di Rumah Sakit Umum Daerah H Damanhuri Barabai dalam usia 60 tahun.
Almarhum semasa hidupnya begitu terkenal dengan membawakan kisah – kisah lucu dalam acara tabligh mencari dana perbaikan tempat ibadah, acara pengantenan dan syukuran.
Hamdani Akbar tidak saja terkenal dan ngetop di Bumi Murakata, namun juga seantero Kalsel. “Almarhum sering juga ceramah membawakan kisah di Kaltim dan Kalteng,” ujar Abdul Jalil, teman almarhum, yang tinggal di Desa Walatung Kecamatan Pandawan kepada kalselpos.com melalui sambungan telpon.
Disampaikan Jalil, dalam sebulan terakhir kondisi kesehatan Hamdani terus menurun. “Dia sudah lama menderita asma atau manggah, mungkin akibat sering kena angin malam dan faktor kelelahan,” paparnya.
Jalil bertutur, Hamdani Akbar sudah melakoni sebagai tukang kisah sejak berusia 35 tahun. “Jadi tukang kesah sekitar 25 tahun. Namun waktu itu beliau belum top karena masa itu ada tukang kisah juga yang begitu banyak penggemarnya yaitu Guru Amat dari Desa Timbun Tulang Batumandi,” jelasnya.
Setelah Guru Amat meninggal, lanjut Jalil, maka Hamdani Akbar yang bisa menggantikannya karena tidak kalah lucu dengan guru Amat. “Akhirnya permintaan ceramah dalam kisah kepada almarhum semakin banyak sehingga hampir tidak ada lagi waktu yang kosong. Bahkan panitia harus mengundang tiga bulan terlebih dahulu untuk bisa mendatangkan beliau,” ujar Jalil.
Disampaikannya, dalam setiap acara bakisah, pengunjung begitu banyak karena kisah yang dibawakan begitu kocak dan menghibur. “Almarhum begitu paham dengan kondisi dimana dia ceramah sehingga kisah menyesuaikan dengan keadaan pihak pengundang, sehingga suasana begitu hidup,” jelasnya.
Beberapa kisah dari Almarhum yang top dan banyak beredar di medsos diantaranya berjudul Nisan berlumuran darah dan Sengsara membawa nikmat.
Menurut rencana, almarhum Hamdani Akbar akan dikebumikan Kamis, 9 Mei 2019 sehabis salat Zuhur di alkah keluarga di Desa Ayuang Kecamatan Barabai. Almarhum meninggalkan tiga orang istri dan tiga orang anak.
“Almarhum semasa hidup memang banyak sekali mempunyai teman dan penggemar, sehingga wajar saja kalau banyak juga wanita yang tertarik pada beliau,” tutup Abdul Jalil.
Penulis: Anas Aliando
Editor: Aspihan Zain
Penanggungjawab: SA Lingga