Pemilu 2019, Pemilihan Umum yang Bermartabat

Dr Abdul Halim Barkatullah SH MH (Hafidz).

BANJARMASIN, Kalselpos.com – Dua hari menuju pesta demokrasi 2019, Dekan Fakultas Hukum, Universitas Lambung Mangkurat, Dr Abdul Halim Barkatullah SH MH mengatakan, tahun ini adalah sebuah tahap pendewasaan.

“Kalo diurut Pemilu yang pernah diselenggarakan di negara kita ini sudah mencapai yang ke 12 kalinya,” ucap Abdul Halim, saat ditemui diruang kerjanya Senin (15/4) pagi. Disampaikannya, pada saat pemilihan umum jaman orde baru sasarannya adalah Pemilu yang Jurdil (Jujur dan Adil) hal tersebut yang didengung-dengungkan.

Bacaan Lainnya

“Kemudian pada tahun 2004 sampai 2014 dikembangkan lagi teori pemilu yang berintegritas, sasaranya tersebut adalah penyelenggaraan dan perbaikan Sistem,” terangnya. Dilanjutkannya, ditahun 2019 ini ada perubahan mendasar dari sistem pemilu, yaitu penggabungan Pileg dan Pilpres.

Baca Juga ==>Banyak KPPS terindikasi ‘Awam’ Pemilu

“Pada 2019 ini mulai dikembangkan dari pemilu yang Jurdil, integritas, sasarannya, penyelenggaraan, sistemnya, dan lebih bermartabat,” terang Abdul Halim kepada Kalselpos. Pemilihan umum, juga tanggung jawab masyarakat bersama, bukan hanya para penyelenggara.

“Pada saat masyarakat mencoblos A, jangan sampai mereka mau dibeli dengan harga yang murah, hal tersebut lah yang sekarang mulai dikembangkan,” Jelasnya. “Bermantabat dalam artian penyelenggaraan sistem terutama masyarakatnya,” paparnya.

Abdul Halim menghimbau, untuk pemilih pemula khususnya kaum Milenial jangan sampai meremehkan arti dari pemilu itu. “Jangan sampai terpengaruh untuk menjadi golput, karena merekalah yang nantinya akan menjadi penentu bangsa ini,” pungkasnya.

Penulis:hafiz
Editor:Wandi
Penanggung jawab:SA Lingga

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store 
Aplikasi Kalselpos.com

[smartslider3 slider=6]OS

Pos terkait