Dengan Alasan Karena Cinta, Rela di Poligami

Ilustasi.(net)

BANJARMASIN, kalselpos.com – Di Indonesia, poligami masih mengundang kontroversi. Ada yang pro tapi ada pula yang kontra. Kebanyakan wanita yang tak rela dimadu lebih memilih berpisah alias cerai.

Namun demikian, dari sekian banyak wanita itu ada juga yang rela dipoligami. Lantas apa alasan mereka mau dipoligami atau orang Banjar pemiliar menyebutnya dengan di madu.

Bacaan Lainnya

Cinta dan keberadaan buah hati menjadi salah satu alasannya. Hal itu menjadi alasan seorang wanita, sebut saja Rina (35) yang tinggal di Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar rela hidup di madu oleh sang suami.

Baca Juga ==>Wujud Kecintaan pada Guru Sekumpul, Jamaah Haul ke 14 dapat Layanan serba Gratis

Awalnya, wanita dengan tinggi 165 sentimeter dan berparas ayu itu kaget setengah mati saat tahu suami yang dicintainya telah menikah lagi. Sebab, sang suami tidak pernah berbicara apalagi meminta izin kepadanya untuk menikah lagi.

“Saya kaget, marah, sedih pas tahu suami saya menikah lagi. Saya tidak tahu lagi mau berbuat apa waktu itu. Saya tahu dia nikah lagi dari orang-orang,” katanya kepada kalselpos.com, Minggu (14/4/2019) siang.

Layaknya wanita pada umumnya, Rina lantas meminta cerai kepada suaminya. Dia pun menceritakan kepada orangtua dan keluarganya tentang apa yang telah menimpanya. “Waktu itu saya langsung pulang ke rumah orangtua saya di Pelaihari Tanah. Anak saya juga saya bawa,” katanya.

Namun, sang suami tak mau menceraikannya. Sang suami lantas memintanya secara baik-baik untuk menerima apa yang sudah terjadi. Sebab, sang suami tak mau berpisah darinya. Namun, dia juga tak bisa melepas si istri muda. Sebab, tengah mengandung anaknya.

Singkat cerita, hubungan Rina dan suaminya yang berprofesi sebagai jurnalis itu vakum selama satu tahun. Akhirnya dia memutuskan kembali menerima sang suami.

Baca Juga ==>Wujud Kecintaan pada Guru Sekumpul, Jamaah Haul ke 14 dapat Layanan serba Gratis

Alasannya, setelah sekian lama berpisah, dia merasa begitu kehilangan sosok suami yang dicintainya itu. Selain itu, dia tak mau sang anak yang saat itu masih duduk di bangku SD stres akibat persoalan orangtuanya.

“Mungkin memang sudah jadi garis hidup saya. Yang penting saya meminta dia adil dalam segala hal. Itu menjadi syarat utama saya ke dia,” katanya sambil tersipu.

Penulis: Anas Aliando
Editor: Aspihan Zain
Penanggungjawab: SA Lingga

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store 
Aplikasi Kalselpos.com

[smartslider3 slider=6]OS

Pos terkait