Waspada! Artikel di Internet Bisa jadi Informasi Menyesatkan

PALANGKA RAYA, Kalselpos.com – Artikel-artikel yang disajikan lewat situs-situs berita maupun media sosial di internet dapat menjadi bahan bacaan bagi masyarakat.

Namun, tidak selalu informasi tersebut ditampilkan secara lengkap dan sesuai dengan artikel aslinya.

Bacaan Lainnya

“Sering bahan bacaan yang ditampilkan di internet itu merupakan terjemahan dari sumber aslinya. Bukan saja tidak lengkap, namun juga terjemahannya kadang salah,” kata tokoh literatur Kalimantan Tengah (Kalteng) JJ Kusni Sulang.

Baca Juga ==>Ibu-ibu Persit Diberikan Penyuluhan No Narkoba, No Over Gadget dan Wise Internet Usage

Berbicara dalam diskusi Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2019, di aula rumah jabatan Wali Kota Palangka Raya, Senin (11/3), Kusni menyebut, bahan bacaan di nternet yang tak lengkap dan beda arti itu bisa menjadi informasi menyesatkan.

“Salah terjemahan satu hurup saja, bisa menyebabkan kesalahan makna secara keseluruhan,” ungkapnya.

Dia menyarankan, jika masyarakat, khususnya pelajar ingin membaca dari sumber informasi di internet, carilah bahan bacaan dari situs yang menampilkan artikel aslinya.

“Jika itu berbahasa asing, belajarlah bahasa asing. Tidak sulit sebenarnya, karena semua bahasa itu pengelompokan saja,” ujar budayawan Kalteng yang juga aktif menulis buku ini.

Menurut pria yang lama bermukim di Eropa itu, bahan bacaan terbaik bagi masyarakat, terutama generasi muda yang sedang mengenyam pendidikan adalah buku. Sebab, buku menampilkan artikel asli dari penulisnya secara lengkap.

Baca Juga ==>Ibu-ibu Persit Diberikan Penyuluhan No Narkoba, No Over Gadget dan Wise Internet Usage

Selain Kusni, diskusi ini juga menampilkan pembicara lain, di antaranya, Anggota Komisi X DPR RI Asdi Narang, dan Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Pemerintah Kota Palangka Raya Renson yang hadir mewakili Wali Kota.

Asdi Narang dalam paparannya, mengatakan, DPR RI terus mendorong pemerintah dari level pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga perangkat desa untuk bekerja sama meningkatkan minat baca masyarakat.

Sebagai pendukung upaya tersebut, lanjut Asdi, semua pihak perlu berusaha menghidupkan perpustakaan hingga lingkup terkecil di masyarakat.

Selain fisik, koleksi bahan bacaan di perpustakaan ini juga perlu dilengkapi sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Penulis : Didin
Penanggungjawab : SA Lingga

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android kami di Play Store 
Aplikasi Kalselpos.com

[smartslider3 slider=6]

Pos terkait