Tolak Paham Radikalisme di Pesantren

Saufi Muchsin Thalid

BANJARMASIN, Kalselpos.com – Ketua umum Yayasan Sa’adah Sungai Paring Martapura Kabupaten Banjar Saufi muchsin thalid dengan tegas menolak paham radikalisme dilingkungan pendidikan khususnya pondok pesantren (Ponpes).

Munculnya paham ini disebabkan beberapa faktor salah satunya kegagalan dalam mengaplikasikan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari terutama sekali ketika berinteraksi dengan masyarakat khususnya disekitar tempat tinggal baik tetangga, kerabat dan teman.

Bacaan Lainnya

“Paham ini sangat berbahaya dan menganggu sekali apabila menganut paham radikalisme tersebut,” ujar Saufi Muchsin Thalid, kepada Kalsel Pos, Minggu (10/03).

Ia menambahkan, sebenarnya paham radikalisme ini muncul sebab dari pemahaman dalam mentafsirkan sebuah ajaran sehingga merusak tatanan kehidupan seseorang,misalnya menilai siapa saja selalu salah yang tidak sepaham dan sejalan dengan keilmuan agama yang di terapkannya.

“Ya pada prinsipnya bersikap dan berbuatpun juga salah karena kekeliruan dalam pentafsiran tadi,” terangnya.

Lanjut Saufi, membentengi aliran paham radikalisme agar tidak masuk ke ponpes yang dikelolanya, bahkan dirinya memperketat dalam pengawasan kepada setiap individu santri saja mmelainkan kepada para ustadz/ustadzah selaku pengajar, sehingga segala kemungkinan yang memicu paham radikalisme harus dicegah sedini mungkin.

” Antisifasi bisa dilakukan sejak dini kepada para santriwan santriwati maupun para pengajar dengan pengawasan yang cukup ketat,” beber Saufi.

Selain itu sambung Saufi dalam kegiatan rutin di pengajian para jamaah juga diberikan wawasan maupun pengetahuan tentang permasalahan tersebut agar tidak terjerumus.

Untuk itu, pihaknya mendukung kegiatan Polda Kalsel dalam melakukan deradikalisasi tersebut, karena sudah menjadi kewajiban semua ustadz-ustadzah dilingkungan ponpesnya dan semua kalangan agar kegiatan anti radikalisasi terus berkembang.

“Pencegahan redikalisme diperlukan dukungan semua pihak tidak terkecuali dari kepolisian,” tutup Saufi.

Penulis : Sidik Alfonso
Editor : Aspihan Zain
Penanggungjawab : SA Lingga

 

Pos terkait