Tanbu Optimis Kembali Berhasil Atasi Karhutla

RAPAT KOORDINASI - Pemkab Tanah Bumbu, BPBD melaksanakan rapat koordinasi menghadapi Karhutla. (Kristiawan)

Batulicin, Kalselpos.com – Berdasarkan data dari prakiraan cuaca dari BMKG, bahwa bulan ini telah ditetapkan memasuki musim kemarau. Kondisi ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia dan diperkirakan berlangsung hingga akhir 2018.

Tim yang sudah terbentuk dalam menangani kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), sejak 2017 boleh dikata berhasil dan sukses mengeliminir yang dianggap sulit atas kejadian tersebut.

Bacaan Lainnya

Hal itu dikatakan Plt Bupati Tanah Bumbu H Sudian Noor diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Tanbu DR Ambo Sakka, pada saat membuka rapat koordinasi kesiapan kesiagaan guna menghadapi bencana Karhutla di Kabupaten Tanah Bumbu, di Aula Setda Tanbu, Selasa (21/8/).

Lebih lanjut lagi, dikatakannya, melihat kondisi saat ini telah muncul beberapa hotspot yang berada di sejumlah lokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, diantaranya Kecamatan Satui, di Kecamatan Angsana, Sungai Loban serta Kecamatan Simpang Empat.

“Meski demikian secara kuantitas dan kualitas hal tersebut dapat tertangani dengan baik, namun demikian hal ini perlu dilakukan langkah dan teknis guna antisipasi secara dini,” katanya.

Menurutnya, dalam  mengantisipasi hal tersebut sudah merupakan program nasional, tentunya sebagai bentuk untuk diperlukan komitmen bersama bagaimana mengeliminir atau mencegah Karhutla itu.

Namun demikian yang tak kalah penting imbuhnya, adalah pihak-pihak BPBD juga membuatkan data dan informasi bencana. Yang kemudian mengadakan sosialisasi ataupun rapat koordinasi.

“Dalam rapat koordinasi dan sosialisasi itu diharapkan  sinergitas Pemerintah Daerah dengan pihak perusahaan bahwa di Kabupaten Tanah Bumbu ini tak ada satupun  pembukaan lahan dengan cara membakar lahan,” jelasnya.

Hal Senada dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Eryanto Rais SH, dengan merujuk prakiraan cuaca dari BMKG Kalsel bahwa daerah ini sudah memasuki musim kemarau hingga berpotensi terjadinya Karhutla yang sangat tinggi.

Upaya pencegahan itu pihaknya sudah berupaya melaksanakan dan surat edaran untuk disampaikan kepada instansi terkait sekaligus melakukan koordinasi dalam penanganan karhutla yang harus melibatkan stakeholder.

“Untuk langkah-langkah teknisnya, tentunya kami akan mengaktifkan Posko Karhutla dan kelompok masyarakat peduli api baik binaan pemerintah, perusahaan, KPH Kusan, maupun Manggala Agni,” tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan data BMKG Banjarbaru, data hotspot  bulan Agustus tahun 2018 berada pada empat Kecamatan dengan tujuh titik hotspot. Untuk Kecamatan Satui memiliki dua hotspot, Kecamatan Angsana memiliki tiga hotspot, Kecamatan Sungai Loban satu hotspot sedangkan Kecamatan Simpang Empat memiliki satu hotspot.

Penulis : Kristiawan
Editor : Aprie
Penanggungjawab : S. A. Lingga

Pos terkait