Festival Budaya Pasar Terapung Berlangsung Tiga Hari

Pembukaan Festival Pasar Terapung juga dimeriahkan oleh penampilan Kai Api. (Anas Aliando)
Sekda Provinsi Kalsel Haris Makkie memukul gong sebagai tanda dibukanya Festival Pasar Terapung ke-11 tahun 2018.(Anas Aliando)

Banjarmasin, Kalselpos.com – Event tahunan Festival Budaya Pasar Terapung dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Haris Makkie ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan balon gas ke udara,  Jumat (24/8) sore. Mengambil tempat di kawasan Siring Nol Kilometer Jalan Sudirman, Festival akan berlangsung selama tiga hari sampai tanggal 26 Agustus 2018.

“Festival pasar terapung sebagai sarana untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Kalimantan Selatan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Heriansyah kepada Kalselpos.com usai acara pembukaan.

Bacaan Lainnya

Heri menyampaikan, Festival pasar terapung tahun ini diikuti 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Acara dimeriahkan dengan pawai budaya dari setiap daerah yang mengikuti.

Kemudian juga ada pawai becak dan pawai mobil kodok alias Volkswagen. Kemudian pada hari Sabtu akan diadakan lomba masak di atas sungai Martapura. “Festival juga akan dimeriahkan Kampung Banjar. Tema yang diangkat adalah natural atau kembali ke alam, festival ini termasuk dari 100 kalender event nasional,” paparnya.

Kemeriahan akan berlanjut pada malam Minggu, Diva pop Indonesia, Rossa bakal menghibur pengunjung di panggung utama.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Haris Makkie yang hadir mewakili Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan karena berhalangan hadir menyampaikan, Festival Pasar Terapung sebagai sarana untuk mempertahankan budaya dan membangun citra positif bagi pembangunan.

“Budaya sungai mempunyai ke-khas-an tersendiri khususnya di bidang transportasi. Pasar terapung tradisi Banjar satu-satunya di Indonesia. Sungai bagi orang Banjar adalah sebagai urat nadi perekonomian. Sungai adalah andalan pariwisata Kalsel dan nasional. Mari kita jaga budaya sungai agar tidak lekang oleh waktu, kita bangga dengan budaya sendiri,” ujarnya.

Penulis : Anas Aliando
Editor : Aprie
Penanggungjawab : S. A. Lingga

Pos terkait